Mohon tunggu...
Asaf Yo
Asaf Yo Mohon Tunggu... Guru - mencoba menjadi cahaya

berbagi dan mencari pengetahuan. youtube: asaf yo dan instagram: asafgurusosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Benarkah Kita Dijajah Belanda karena Kehebatan Mereka

20 Agustus 2021   14:19 Diperbarui: 20 Agustus 2021   14:30 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa ya Indonesia itu bisa dijajah oleh bangsa asing? Saya seringkali bosan mendengar dan membaca bagaimana bangsa barat menjajah bangsa Indonesia, seolah olah kalau bangsa Indonesia itu bener-bener lemah dhadapan bangsa asing. Apakah kenyataannya sesederhana itu? Orang-orang, terutama di media sosial hanya focus pada penjajahan bangsa asing, tapi tidak focus pada situasi politik pada masa itu. Orang-orang sepertinya tidak mau tahu dengan konteks saat itu.

Maka dengan ini saya membuat tulisan yang menyatakan bahwa, bukan bangsa barat sepenuhnya yang membuat bangsa kita dijajah oleh bangsa asing. Tapi peran orang dalam juga berpengaruh terhadap keruntuhan wibawa kerajaan di tanah air? Buktinya apa? Mari kita lihat satu persatu.

Contoh pada masa kerajaan Mataram di masa Sultan agung berkuasa. Wilayah kekuasaannya sangat luas. Hampir seluruh Jawa mampu ditundukkan. Hanya tersisa Kawasan Banten dan Batavia saja. Dua kali Sultan Agung menyerang Batavia di tahun 1628 dan 1629 walau mengalami kekalahan. Hal ini  menunjukkan bahwa Belanda tidak berani macam-macam dengan Mataram (untuk saat itu).

Situasi mulai berubah kala Sultan Agung digantikan oleh anaknya, yaitu Amangkurat I. Sejarah mencatat bagaimana Amangkurat 1 menyingkirkan lawan-lawan politiknya (tidak ada pengaruh apapun dari VOC). Tentu yang paling fenomenal di buku-buku sejarah adalah Amangkurat 1 menyingkirkan para ulama dan saudaranya yang dulu berpotensi menjadi raja, Anak dari Ratu barat.

Sejak awal kisah hidup Amangkurat tidak ada sisi positif yang membuat banyak pihak ingin menyingkirkannya. Puncaknya adalah pemberontakan yang dilakukan oleh trunajaya. Untuk menyelamatkan dirinya, Amangkurat meminta bantuan VOC agar bisa mengamankan kedudukannya sebagai penguasa.

Nah, dari sini bisa terlihat bukan, Bangsa barat dalam hal ini VOC masuk ke intrik politik karena undangan dari orang dalam sendiri. Tentu saja bantuan dari VOC tidak gratis. Ada syarat dan ketentuan yang berlaku, salah satunya adalah pantai utara jawa jatuh ke tangan VOC. Periode yang menandakan mulai matinya budaya maritim bangsa Jawa.

Contoh lain, pada masa geger Pecinan sekitar abad 18M. Raja Mataram , yaitu Paku Buwono II yang sebelumnya mendukung pemberontak Tionghoa, justru berbalik membantu VOC hanya karena takut akan posisinya sebagai raja akan hilang kalau tetap nekat membantu kelompok Tionghoa yang sudah makin terdesak. Padahal saat itu, kekuatan laskar Pecinan (walau sebenarnya kebanyakan justru bukan orang Tionghoa sih yang di Jawa Tengah) masih mengalami kejayaan. Tapi ancaman VOC bikin petinggi istana ketar ketir.

Kemudian perlawanan dari Sultan Hasanudin dari Makasar. Nama Aru Palaka tentu tidak bisa dilepaskan dari perlawanan Sultan Hasanudin ini. Apakah VOC yang membujuk Aru Palaka untuk memberontak? Dari yang saya baca, sejak awal Aru Palaka sudah memiliki dendam terhadap Gowa Tallo yang dimpin oleh Sultan Hasanudin. Hal ini dikarenakan kerajaan Bone (dimana Aru Palaka menjadi pangerannya) harus tunduk pada Gowa Tallo. Aru Palaka menyaksikan sendiri bagaimana bangsanya dijajah oleh Gowa Tallo.

Saat Aru Palaka meminta Bantuan kepada VOC, dia  pun tidak suka dengan VOC. Tapi situasi saat itu memaksa dia harus meminta VOC. Tidak ada kekuatan lain yang bisa menghadapi Gowa Talo kecuali bantuan dari VOC. Nah, dari sini, VOC melihat celah untuk menaklukkan Gowa Tallo dengan bantuan Aru Palaka. Aru Palaka sendiri yang mendatangi mereka.

Masyarakat atau warganet seringkali melihat dari kacamata era sekarang, bukan era dulu. Misalnya di era dulu tidak ada yang namana Indonesia. Tiap kerajaan saling berperang untuk menguasai. Tidak peduli itu tetangga dekat atau dari benua lain.  Misalnya saja Kerajaan Demak yang memperluas wilayahnya ke Jawa Timur dan Jawa Barat. Dua kerajaan yang berbeda. Yang satu mencoba menaklukkan Pajajaran, sebelah timur berusaha menaklukkan sisa-sisa Majapahit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun