Siapapun termasuk saya pasti  miris jika lihat foto ikan paus yang "terpaksa " meninggal karena kebanyakan nelan limbah plastik.Â
Kalau ikan paus itu meninggal karena kegigit hiu atau karena terdampar di pantai karena sebab alam itu masih bisa dimaklumi tapi kalau karena kebanyakan nelan plastik itu pasti karena salah manusia karena tidak mungkin di laut ada sampah plastik kalau bukan karena ulah manusia.
Berbeda dengan bahan material lainnya, plastik memerlukan waktu lama untuk bisa menyatu dengan alam selain itu juga mengandung bahan kimia beracun. Oleh karena itu banyak negara yang berkampanye untuk mengurangi penggunaan plastik.
Indonesia termasuk negara yang belum lama menjalankan kampanye itu dengan menerapkan biaya 200 rupiah untuk setiap plastik yang diperlukan saat selesai belanja dengan harapan bisa mengurangi penggunaan plastik. Sayangnya belum lama kampanye itu berjalan, sudah ga kedengaran lagi suaranya karena masyarakat keberatan dengan biaya  yang dibebankan itu selain karena memberatkan buat masyarakat yang perlu plastik juga karena mereka kurang menyadari dampak serius dari limbah plastik.Â
Baca juga : Ayo, Stabil kan Harga Barang Pokok agar Masyarakat Sejahtera
Mungkin jika kita tahu bahwa sampah plastik yang kita hasilkan bisa jadi bumerang buat kita dikemudian hari kalau kita terlalu banyak menggunakannya, kita akan lebih perhatian dalam menggunakan plastik.Â
Sampah yang kita gunakan kalau dibuang ke laut dan dimakan ikan dan ikan itu kita makan,bukankah kita secara ga langsung terkena dampak dari limbah plastik itu juga ?
Oleh karena itu ayolah mulai menggurangi penggunaan plastik dan menggunakan bahan lainnya yang lebih mudah didaur ulang, demi bumi tercinta ini.