Mohon tunggu...
Josua Michael Krista
Josua Michael Krista Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Joy is not a season, it's a way of living

Selanjutnya

Tutup

Money

Budaya Risiko dalam Pengambilan Keputusan di Tengah Pandemi Covid-19

17 September 2021   14:41 Diperbarui: 17 September 2021   14:56 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Risk Management Illustration | reciprocity.com

Apa itu Budaya Risiko?

Budaya risiko merupakan sistem nilai dan perilaku yang ada di seluruh organisasi dalam bentuk pengambilan keputusan terkait dengan risiko. Artinya budaya risiko mempengaruhi pengambilan keputusan manajemen dengan mempertimbangkan risiko yang akan ditanggung dan manfaat yang akan diperoleh. (Manajemen Risiko Pasar Modal; Embun Prowanta; ISO31000; 2018) 

Salah satu unsur budaya risiko adalah sejauh mana individu memahami bahwa risiko dan kepatuhan terhadap aturan berlaku untuk semua orang karena terkait dengan tujuan perusahaan agar dapat dicapai. Budaya risiko suatu perusahaan adalah elemen penting yang dapat memastikan bahwa doing the right thing lebih baik atas doing whatever it takes. Manajemen yang menempatkan pentingnya budaya risiko adalah untuk menciptakan dan menerapkan manajemen risiko dengan benar dan tepat di seluruh perusahaan. 

Membangun Budaya sadar Risiko di Organisasi 

S(uccess) = P(urpose)T(alent)C(ulture) . The success equation by Nilofer Merchant, Harvard Business Review

"sukses suatu organisasi merupakan perpaduan dari fungsi purpose dan talent serta cultutre sebagai eksponensial" 

kita tau bahwa Purpose merupakan visi dan misi company dan apa yang mau di capai , Talent merupakan akal dari kemampuan setiap individu (sumber daya manusia) di dalam menjalankan purposenya. 

Purpose dan talent adalah fungsi , yang menarik culture adalah eskponensial elemen dari fungsi purpose dan talent , artinya sehebat apapun purpose nya (strategi, visi , misi) serta sehebat apapun manusia yang ada di dalam organisasi  tapi culture nya tidak kondusif atau minus maka succesnya 0 bahkan minus tetapi kalau culturenya kondusif akan luar biasa menciptakan ekponensial success rate dari organisasi tersebut.

Hal ini penting bahwa dalam mengelola culture itu menjadi suatu hal keharusan untuk mencapai kesuksesan dalam organisasi.

"Prinsip faktor manusia dan budaya : perilaku dan budaya manusia secara signifikan mempengaruhi semua aspek manajemen risiko pada semua tingkat dan tahap" - SNI ISO 31000

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun