Pada zaman yang modern seperti sekarang ini, masyarakat di dunia mengalami perkembangan yang pesat dalam kehidupannya, tak terkecuali di Indonesia. Salah satunya bukti nyata dari perkembangan tersebut adalah penggunaan bahasa asing yang semakin meluas di Indonesia, baik dalam pembelajaran, pekerjaan, maupun percakapan sehari-hari. Bahasa asing yang kerap digunakan seluruh masyarakat dunia dan merupakan bahasa internasional nomor satu di dunia adalah bahasa Inggris.
Berdasarkan data dari “English Proficiency Index” Tahun 2021, Indonesia menduduki peringkat ke-74 dari 100 negara di dunia dalam kemampuan menggunakan bahasa Inggris. Dapat dikatakan bahwa Indonesia masih tergolong sangat rendah jika dibandingkan dengan negara-negara lainnya di dunia dalam kemampuan berbahasa Inggris. Maka dari itu, perlu adanya pembiasaan dan pengajaran bahasa asing kepada generasi muda di Indonesia. Salah satu langkah yang tepat untuk diambil adalah dengan menerapkan literasi baca dan tulis sejak kecil, terutama dalam bahasa asing.
Oleh karena itu, Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema “KKN Tematik Literasi dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) – Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS) sebagai upaya peningkatan literasi masyarakat Indonesia yang kemudian akan berpengaruh pada kemampuan masyarakat Indonesia dalam berbahasa Inggris. Kegiatan KKN ini dilaksanakan secara daring di daerah asal masing-masing mahasiswa dan diikuti oleh ribuan mahasiswa.
Penulis merupakan salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di sekolah SD Setia Bhakti yang berlokasi di Jl. A Gg. I No. 4-5, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Sawah Besar, Kota Jakarta Pusat. Sebelum melaksanakan KKN di sekolah SD Setia Bhakti, penulis melakukan observasi dengan mewawancarai kepala sekolah dan guru.
Hasil wawancara singkat ini menunjukkan bahwa siswa kelas 3 SD Setia Bhakti ini memiliki ketertarikan dan potensi yang besar terhadap bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Melihat hal tersebut, penulis tertarik untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam berbahasa Inggris lebih lagi. Apalagi hal ini sangat sejalan dengan salah satu tema KKN Tematik UPI Gelombang Kedua, yaitu literasi baca dan tulis.
Maka dari itu, penulis membuat sebuah program dengan nama “ABCD BARIS” yang artinya adalah “Aneka Buku Cerita Dongeng Berbahasa Inggris”. Penulis membagikan buku dongeng dalam bahasa Inggris yang beraneka ragam kepada siswa kelas 3 SD Setia Bhakti. Setiap minggunya, penulis mengirimkan satu buah buku cerita dongeng berbahasa Inggris dalam bentuk pdf. Kemudian, penulis membuat file audio bagaimana cara membaca cerita tersebut dengan pengucapan bahasa Inggris yang baik dan benar.
Selain itu, penulis juga membuat daftar vocabulary atau kosakata beserta artinya dalam bahasa Indonesia dengan desain yang menarik. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, penulis berkolaborasi dengan guru mata pelajaran bahasa Inggris kelas 3 SD Setia Bhakti untuk menjelaskan arti dari masing-masing cerita yang diberikan kepada siswa melalui Zoom Meeting.
Pemberian buku bacaan tersebut ternyata di respon secara positif oleh siswa kelas 3 SD Setia Bhakti. Siswa terlihat sangat antusias dalam membaca buku berbahasa Inggris tersebut dan juga aktif dalam menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru mata pelajaran bahasa Inggris serta penulis. Melalui program ABCD BARIS, pembelajaran bahasa Inggris kelas 3 SD Setia Bhakti yang dilakukan melalui Zoom Meeting pun menjadi lebih menarik dan interaktif.
Dengan terlaksananya kegiatan KKN Tematik Literasi dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) – Pusat Prestasi Nasional (PUSPRESNAS), penulis berharap agar siswa di seluruh Indonesia dapat terus meningkatkan semangat literasi baca dan tulis demi terciptanya generasi yang cerdas dan kompeten, terutama dalam berbahasa asing. (Jose Leandro/UPI)