Mohon tunggu...
Jose Hasibuan
Jose Hasibuan Mohon Tunggu... Guru - Seorang abdi bangsa

Tertarik pada dunia pendidikan, matematika finansial, life style, kehidupan sosial dan budaya. Sesekali menyoroti soal pemerintahan. Penikmat kuliner dan jalan-jalan. Senang nonton badminton dan bola voli.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Saya, Orang Kristen yang Lebaran

22 Mei 2020   10:45 Diperbarui: 22 Mei 2020   17:04 922
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rantangan berisi berbagai makanan khas lebaran ini biasanya diantarkan oleh anak-anak. Biasanya kami membalasnya dengan memberi 'Angpau THR', terlihat ekspresi kegembiraan anak-anak yang menerimanya, sungguh membuat rasa haru bercampur bahagia.

#4 Berkunjung ke rumah-rumah tetangga

Butuh waktu berhari-hari untuk kami mengunjungi rumah-rumah tetangga terdekat, termasuk berkunjung ke rumah rekan kerja kedua orang tua saya. Mulai sore hari pertama lebaran, kami mulai mengunjungi tetangga sebelah rumah dan terus berlanjut hingga sekitar dua puluhan rumah.

Setiap mengunjungi satu rumah, butuh waktu 15 - 30 menit. Kesempatan berlebaran ini, menjadi waktu saling bercerita yang tak dapat dilakukan sehari-hari karena kesibukan bekerja.

Sajian berbagai kue lebaran ditambah minuman yang disajikan, menjadi teman saat saling bercerita. Sebagian besar kue-kue yang terhidang di atas meja, dibuat sendiri oleh si tuan rumah. Meski sederhana dan tak semewah kue-kue lebaran di kota besar, namun rasanya sangat khas dan sangat dirindukan.

Beberapa kue lebaran yang cukup khas untuk dinikmati adalah bolu cermai, kue kacang, kue bawang, rengginang serta peyek. Tak jarang, karena telah berkunjung ke beberapa rumah sebelumnya, kami jadi kekenyangan, tuan rumah pun membungkus beberapa jenis kue untuk kami bawa pulang.

Inilah 4 hal yang saya nantikan saat ikut arus mudik lebaran ke Selatpanjang. Meski tahun ini tak dapat dinikmati, tetapi bukan berarti tradisi ini akan berakhir menjadi kenangan. Kelak saat pandemi berakhir, suasana lebaran yang sarat silaturahmi dan kehangatan akan kembali dapat dinikmati seperti biasanya.

Tinggallah saya yang bernostalgia dengan tulisan ini, seorang Kristen yang rindu ikut lebaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun