Tidak berhenti sampai disitu, mereka juga dituntut untuk memahami secara utuh segala informasi yang sudah tersaring tersebut. Secara singkat, sebelum pergi untuk take an action, siswa diminta untuk menguasai apa yang mau mereka perjuangkan dan selesaikan. Dengan begitu, siswa belajar untuk menjadi insan yang bertanggungjawab dan bijaksana dengan apa yang hendak mereka lakukan bagi sekitar.Â
Senada dengan itu, UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga menyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional yaitu untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pemerintah mengharapkan lulusan yang tidak hanya berilmu, namun juga bertanggung jawab dengan setiap keputusan dan action yang mereka buat.Â
Keputusan untuk ikut berpartisipasi dalam demonstrasi memang penting, namun harus didukung dengan kemampuan memahami ide yang sedang mereka perjuangkan untuk menunjukkan kualitas demonstran yang bijaksana dan bertanggung jawab.Â
Pada akhirnya, sekolah, mau tidak mau, harus memiliki visi yang tepat dan jelas mengenai profil lulusan mereka. Sekolah tidak boleh hanya berfokus pada kuantitas lulusan dalam setiap tahun akademik.Â
Memang poin itu juga cukup penting karena berkaitan erat dengan banyak hal seperti kompetensi guru dan keberhasilan kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut.Â
Sebaliknya, sekolah perlu memberikan ruang untuk memastikan bahwa setiap lulusan memiliki profil yang berkualitas. Secara spesifik, sekolah harus rindu untuk mencetak lulusan yang peka dan kritis dengan sekelilingnya.Â
Mereka harus menjadi lulusan yang bijaksana untuk menggunakan kompetensi yang sudah mereka kuasai selama bersekolah dalam memecahkan masalah yang terjadi atau memberikan ide untuk kemajuan lingkungan yang mereka tinggali dengan penuh rasa tanggung jawab.