Mohon tunggu...
Jordy Lukito
Jordy Lukito Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apakah Korea Utara Menjadi Sebuah Ancaman ?

17 November 2017   12:25 Diperbarui: 17 November 2017   12:30 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Uji coba nuklir keenam yang dilakukan Korea Utara telah meningkatkan kekhawatiran dan ketegangan akan kemungkinan pecahnya perang di Semenanjung Korea.

Darimana mereka mendapatkan seluruh bahan untuk pembuatan dan peluncuran rudal? Apa membuat sendiri atau dibantu negara lain? Kenapa Korea Utara sangat kaya sekali sehingga bisa mendanai pembuatan rudal yang sudah diujicoba?

Institute of Science and International Security memperkirakan bahwa Korea Utara memiliki 13-30 senjata nuklir, dan bisa mencapai 50 unit pada 2020 nanti. Pengembangan teknologi nuklir Korea Utara sudah berlangsung sejak berakhirnya Perang Korea pada 1950. Korea Utara memiliki infrastruktur nuklir dasar atas bantuan Uni Soviet dan pada 1964 Soviet membantu Korea Utara mengembangkan reaktor nuklir pertamanya yang awalnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan penelitian, medis, serta industri.

Namun kemudian mereka mulai mengembangkan persenjataan dan memanggil pulang para ilmuwannya dari luar negeri.

Donald Trump berbicara dengan nada keras dan melawan Korea Utara dalam pidatonya di Seoul. Dia melontarkan tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Pyongyang. Ia meminta negara di seluruh dunia mengucilkan Pyongyang dengan menolak segala sesuatu dalam bentuk dukungan, pasokan, atau penerimaan.

"Jangan meremehkan kami dan jangan coba-coba terhadap kami," kata Donald Trump kepada Korea Utara saat berkunjung ke Korea Selatan dan menyampaikan pidato di Majelis Nasional.s etelahnya, dia  berangkat ke Beijing dalam kunjungan resmi pertamanya.

Donald Trump mengatakan, masyarakat di Korea Utara mengalami kerja paksa dan beberapa pejabat pemerintah, yang disuap, bekerja sebagai budak di luar negeri ketimbang tinggal di bawah pemerintahan di tanah airnya. Namun, Donald Trump tidak memberikan bukti untuk mendukung tuduhan tersebut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun