Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Teror untuk Ibu-ibu Itu...

28 April 2019   08:43 Diperbarui: 28 April 2019   08:46 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar pada whatsapp

Menjadi ibu yang memiliki anak usia balita dan SD itu sering mengalami banyak hal. Di rumah, ibu sering sambat alias mengeluh saking aktifnya si anak sampai rumah bak kapal pecah. Belum lagi kalau anak rewel dan bertengkar satu sama lain. 

Pusing tujuh keliling! Tapi sebagai ibu harus terus bertahan dengan menutup mata dan telinga. Artinya dia harus cuek ketika ada orang menilai dan membicarakan kalau rumah berantakan. Kalau menuruti omongan atau penilaian orang lain pastinya bisa stres sendiri. 

Di tengah menghadapi berbagai aktivitas rumah tangga yang tak pernah selesai, ibu-ibu muda juga menghadapi beberapa hal yang sungguh menakutkan. Saya menyebutnya sebagai teror. Apa saja itu? 

Berita penculikan anak

Anak adalah titipan dari Allah yang harus dijaga. Mereka menjadi tanggung jawab orangtuanya. Kesehatan,dan keselamatan selalu menjadi pikiran orangtua. 

Ketika anak bermain di luar rumah,  bersekolah menjadi ketakutan yang tak bisa dibendung. Di satu sisi ibu ingin anaknya belajar bersosial dengan teman dan lingkungan sekitar serta bersekolah. Di sisi lain hati dan pikiran dihantui tentang keselamatan buah hatinya akibat beredarnya berita penculikan anak. Dari kabar yang diterima anak yang diculik organ tubuhnya diambil tanpa sepengetahuan orang tua. 

Dengan begitu hati dan pikiran selalu khawatir. Bekerja di rumah maupun di tempat kerja menjadi tidak fokus lagi. 

Beredarnya jajanan berbahaya

Hal menakutkan bagi ibu-ibu selain berita penculikan anak, juga berita bahwa ada peredaran jajanan anak yang berbahaya. Bahkan jajanan itu bisa menimbulkan kematian. 

So pasti kabar seperti ini yang muncul beberapa saat, kemudian menghilang, muncul lagi dan seterusnya membuat orangtua, terutama ibu-ibu, menjadi was-was. Untuk memberikan atau menyiapkan makanan untuk bekal ketika sekolah saja belum tentu anak mau. Anak akan kepingin temannya yang jajan dengan aneka snack yang menarik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun