Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Nature

Banjir Landa 4 Kecamatan di Gunungkidul

8 Maret 2019   00:05 Diperbarui: 8 Maret 2019   00:17 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Persawahan terendam banjir tahun 2017. Tahun ini tak separah tahun 2017. Pict: dokpri

Akhir bulan November 2017 di Gunungkidul terjadi sebuah peristiwa banjir luar biasa yang hampir melumpuhkan kegiatan di berbagai sektor. Pada saat itu di wilayah Indonesia, terutama DIY dan sekitarnya, dilalui badai cempaka. Badai cempaka tersebut mengakibatkan hujan beberapa hari yang akhirnya meluber menjadi air bah. 

Banjir besar yang tak pernah dialami wilayah Gunungkidul akibatnya jembatan kecil di beberapa wilayah di kecamatan Karangmojo, Ngawen terputus. Dampaknya banyak desa yang terisolir. Sekolah-sekolah di Gunungkidul diliburkan mengingat kondisi alam yang tidak memungkinkan untuk belajar. Beragam bantuan masuk ke wilayah, yang menurut guru saya dulu Gunungkidul tidak mungkin banjir. Wallahu alam, ternyata beberapa puluh tahun kemudian terjadi juga. 

Tepat dua hari yang lalu di wilayah Gunungkidul yang beberapa hari tak terjamah oleh hujan, akhirnya hujan juga. Di wilayah kecamatan Karangmojo deras tapi tidak sampai terjadi banjir yang merusak lahan pertanian seperti tahun 2017. Namun di wilayah Ngawen,  Gedangsari, Nglipar dan Semin hujan deras mengguyur. Kabar itu disampaikan lewat WA oleh suami. Kebetulan dia bekerja di sebuah sekolah lanjutan di Ngawen. 

Tanah longsor menimpa rumah warga. Pict: kumparan.com
Tanah longsor menimpa rumah warga. Pict: kumparan.com
Sebagai akibat dari hujan tersebut,  meski tak berlangsung lama, namun sungai Oya yang melintasi daerah Ngawen debit air hampir mencapai jembatan ketinggiannya. 

Dilaporkan pula di beberapa tempat terjadi longsor yang mengakibatkan sebuah rumah rata dengan tanah. Di wilayah Gedangsari, banjir besar mengakibatkan sebuah TK Negeri dan SMP 3 Gedangsari terendam banjir. Beberapa KK dievakuasi untuk mencegah korban akibat hujan masih turun. Bahkan sampai Kamis pagi, 7 Maret, hujan belum berhenti. Warga terus bersiaga. 

Intensitas hujan yang tidak pasti di beberapa tahun ini memang sangat beda dengan dulu. Di musim hujan ini sering tidak terjadi hujan tetapi begitu hujan, banjir melanda wilayah sekitar sungai. 

Ada baiknya kita memang hati-hati ketika turun hujan. Paling tidak, untuk urusan kesehatan, jika mengendarai sepeda motor perlu siapkan mantol. Kemudian di wilayah Gunungkidul banyak jalan-jalan kecil dan jembatan penghubung antar desa, maka perlu hati-hati melewatinya. 

Usahakan lewat jalan besar. Suami saya pernah terjebak di jembatan perbatasan dusun Branjang-Pangkah. Setelah itu, sekiranya hujan deras suami lebih memilih lewat jalan besar untuk pulang kerja. Meskipun jaraknya bisa dua kali lipat. Di saat seperti itu keselamatan perlu diutamakan. 

Selain itu karena hujan sering disertai angin besar maka jika mau bepergian lebih baik tunggu hujan sedikit reda. Soalnya kalau terjadi hujan disertai angin bisa menyebabkan tumbangnya pohon di pinggir jalan raya maupun baliho caleg dan capres-cawapres. Sangat bahaya jika nekat bepergian dan tertimpa pohon ataupun baliho caleg dan capres-cawapres. 

Jarak pandang pun bisa hanya beberapa meter. Akan lebih aman jika menunda sedikit waktu untuk bepergian. Hal yang terpenting, sehat dan selamat sampai tujuan daripada menanggung resiko yang cukup tinggi bagi kesehatan dan keselamatan berkendara. 

Semoga saja banjir di beberapa wilayah, tak hanya Gunungkidul,  segera surut. Semua merasakan hujan yang penuh manfaat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun