Mohon tunggu...
Zahrotul Mujahidah
Zahrotul Mujahidah Mohon Tunggu... Guru - Jika ada orang yang merasa baik, biarlah aku merasa menjadi manusia yang sebaliknya, agar aku tak terlena dan bisa mawas diri atas keburukanku

Guru SDM Branjang (Juli 2005-April 2022), SDN Karanganom II (Mei 2022-sekarang) Blog: zahrotulmujahidah.blogspot.com, joraazzashifa.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tentang Pengkhianatan

8 Desember 2018   20:16 Diperbarui: 9 Desember 2018   09:15 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Berkhianat, berbohong, menipu dan semua perilaku yang merugikan orang lain saat ini marak terjadi. Tokoh terkenal pun tak luput dari perilaku seperti ini. Dari pengamatan psikolog malah dikatakan tokoh itu punya kelainan, bipolar.

Bohong, khianat, menipu merupakan suatu perilaku yang bisa saja terjadi karena mereka menutupi sebuah kesalahan. Makanya ada yang bilang kalau ada seseorang yang bohong sekali saja maka dia akan terbiasa membuat kebohongan- kebohongan lainnya untuk menutupi aibnya.

Bohong, khianat pada orang tua, suami, isteri, rekan kerja, atasan sudah seharusnya tak menjadi budaya. Ada filter dari semua tindakan negatif, termasuk bohong atau khianat.

Orang yang beragama dengan baik, agama apapun, pasti bisa menekan perilaku negatif. Juga orang yang berpegang pada norma lain yang berlaku dalam masyarakat. Norma hukum, adat istiadat, sosial.

Kesadaran beragama dan berpegang pada norma yang ada akan berdampak positif bagi pelakunya. Mereka sadar bahwa semua perilaku akan membawa dampak baginya. Ada hukum sebab akibat. Mereka berbuat buruk maka akibat buruk juga yang didapatnya. Manusia akan menuai hasil dari apa yang ia tanam.

Dalam berkeluarga juga seperti itu. Berkeluarga pasti diwarnai berbagai peristiwa suka duka. Komitmen untuk saling menghormati, menghargai dan setia akan melanggengkan kelangsungan biduk rumah tangga.

Akan tetapi bila salah satu pasangan, baik itu suami atau mungkin isteri, yang berperilaku menyimpang dan melakukan perselingkuhan maka bisa saja rumah tangga hancur dalam sekejap.

Ada berita- berita di sekitar kita yang menunjukkan bahwa pengkhianatan atau kebohongan dari salah satu pasangan akan menyebabkan dirinya terjun ke sebuah jurang. Suami atau istri yang telah dikhianati atau dibohongi tak mau mempercayai lagi. Dan lagi pasangan yang berkhianat atau selingkuh tadi tak bisa melakukan aktivitas dengan bebas. Ada beban berat, beban moral. Masyarakat sekitar seolah menatap segala gerak-geriknya adalah sebuah perilaku negatif. Tak bebas ke manapun, pasangan tak menceraikan. Hidup bagai digantung.

Dalam lingkungan kerja juga seperti itu. Tak sepantasnya kita mengkhianati atasan, bos ataupun rekan kerja kita. Bila itu dilakukan maka situasi kantor tak nyaman dan bisa saja kita dipecat. Hmmmm... Rugi sendiri kan?

Saya pribadi akan mengatakan, "maaf, saya tidak akan percaya lagi pada orang yang berbohong kepada saya...". Dibohongi itu menyakitkan...

Jadi, mari jadi insan yang senantiasa menjaga amanah baik sebagai pasangan suami isteri, sebagai rekan kerja, pegawai dan sebagainya. Dengan menjaga amanah niscaya akan diberikan kemudahan dan kelancaran dalam kehidupan sehari-hari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun