Lantas kenapa kalian teriak NKRI harga mati, sambil kalian korupsi, sambil kalian merusak lingkungan, sambil kalian menebang pohon-pohon di hutan, sambil kalian mencemari sungai-sungai, sambil kalian memark-up proyek-proyek, saya nyaris teriak.
Hal lainnya kawan, apa yang kau banggakan dari orang-orang super kaya warga negara NKRI, hanya karena mereka masuk di daftar Forbes?. Kalau saya, saya sangat malu melihat daftar itu kawan. Tengok, kekayaan mereka diperoleh dari industri rokok, sekali lagi industri rokok. Bayangkanlah, mengakumulasi triliunan rupiah kekayaan dari paru-paru orang Indonesia, kau banggakan itu?. Sekali lagi kawan tengoklah daftar itu, apakah kau temukan di situ orang Indonesia yang menjadi kaya raya masuk daftar Forbes karena kreatif, inovatif, dan intuitif? Mereka hanya merusak paru-paru melalui rokok, dan merusak lingkungan melalui tambang ekstraktifnya dan perkebunannya. Di antara mereka, tak ada satupun yang indrustialis. Kau banggakan itu?, saya tidak. Meski nama mereka berada di daftar yang sama dengan Bill Gates, tetapi ah...... jangan bandingkan deh, terutama jangan persamakan.
Bah, jangan marah kawan.
Tidak, saya tidak marah. Saya hanya geram, entah bagaimana kau menghubungkan orang yang menjadi kaya karena memproduksi rokok dengan NKRI harga mati, lalu kau sebut itu nasionalisme.
Eh, temanku menguap jadi embun, aku sendirian lagi.