Mohon tunggu...
Jonny Hutahaean
Jonny Hutahaean Mohon Tunggu... Wiraswasta - tinggi badan 178 cm, berat badan 80 kg

Sarjana Strata 1, hobby membaca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Perlukah Efisiensi dalam Belajar?

27 November 2017   13:28 Diperbarui: 27 November 2017   13:32 1160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perlukah efisiensi dalam belajar?

'1. Kelemahan Parameter Efisiensi

Kata "Efisien" mengusung makna rasio antara hasil terhadap modal, itu menjadi salah satu kelemahan dari parameter efisiensi, yang justru sering menjadi dewa penilaian terhadap suatu sistem. Efisiensi tinggi tidak serta-merta berkorelasi hasil yang banyak. Modal sepuluh yang memberi hasil Sembilan tingkat efisiensinya 90%, tetapi saya lebih memilih modal 50 yang memberikan hasil 30, meski tingkat efisiensi hanya 60%. Di ranah perbisnisan, kredo "dengan modal sekecil-kecilnya meraih untung sebesar-besarnya" tidak berlaku lagi. Pebisnis lebih menyukai paradigma meraih untung besar perlu modal besar.

'2. Efisiensi Bukan Yang Utama

"Belajarlah bahkan dari seekor semut sekalipun", kalimat itu sering dilontarkan oleh guru SD, SMP, dan guru SMA di sekolah saya dahulu. Tentu bukan maksudnya agar saya pergi ke ladang, mengamati komunitas semut, lalu menarik pelajaran darinya. Tetapi yang hendak disampaikan guru-guru saya itu adalah, karena semut adalah mahluk terkecil dari segala mahluk yang dapat dilihat secara visual langsung oleh mata, maka maksud guru saya adalah agar saya harus belajar dari segala mahluk, semua hal di semua kondisi, at all cost, at all time.

Jika ada orang yang sekali membaca langsung mengerti, itu adalah berkat yang tidak perlu dicemburui apalagi dimusuhi. Tetapi jika kamu tidak seperti itu, tidak perlu kau tangisi sebab itu tidak apa-apa. Jika sekali membaca kau tidak paham, maka lakukan itu dua kali, jika tidak paham juga maka lakukan itu tiga kali, tidak paham juga lakukan itu empat kali, dan seterusnya dan seterusnya. Sampai berapa kali ?. Batasnya bukan berapa kali, tetapi batasnya adalah sampai kau mengerti, dan saya tidak tahu itu musti berapa kali. Itu kalimat yang kontinu ditekankan guru saya, dan kini saya paham makna dari  belajar itu at all cost.

"Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina sekalipun", kata pepatah lainnya yang juga sering disampaikan guruku. Jaman dahulu yang sangat lampau, pergi ke negeri Cina itu berarti melintasi gurun, berjalan kaki, paling banter naik onta, butuh bertahun-tahun, gurun yang mengancam jiwa. Saat jiwa terancam dan hidup sekarat, tetaplah belajar, rupanya itu maksud guru saya. Sekali lagi at all cost.

Mati saat belajar adalah baik, kata rabbi di sinagoge. Sekali lagi, at all cost.

'3. Yang Utama: Tercapainya Tujuan

At all cost, di situ yang utama adalah tercapainya tujuan, efisiensi menjadi urutan kesekian. Mungkin ada semacam trik agar lebih efisien, tetapi menjadi efisien bukan tujuan utama. Efektifitas, tercapainya tujuan, adalah hal yang utama di dalam belajar.

Buku kecil "Firdaus River" yang ditulis Richard Dawkins, saya membutuhkan pengulangan sampai dua puluh kali membaca agar saya bisa menangkap fenomena dan makna dari buku itu. Orang lain mungkin hanya perlu lima kali, atau sepuluh kali, jauh lebih efisien dari saya. Tapi kami sama-sama efektif, sebab tujuan dari membaca buku itu sama-sama kami capai, menjadi mengerti. Menjadi mengerti, adalah tujuan utama dari belajar, dengan segala uapaya dan daya yang harus dikerahkan, berapapun energi yang harus dicurahkan, berapapun waktu yang harus dialokasikan, apapun godaan yang harus disingkirkan, maka itu yang harus dilakukan, dan lakukanlah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun