Mohon tunggu...
Jon Kadis
Jon Kadis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Hobby baca, tulis opini hukum dan politik, sosial budaya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mental Kraeng Diubah Jadi Pelayan Jika Mau Sukses di Labuan Bajo

31 Mei 2022   09:25 Diperbarui: 31 Mei 2022   09:39 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di Labuan Bajo bersama tamu saya Des 2021 (dokpri)

Dalam diri seseorang melekat status Pelayan dan Raja. Ini ada kaitannya dengan ilmu sukses dalam usaha, yaitu "Service Excellent". Salah satu prinsip di situ adalah "Tamu itu Raja".

Kata lain dari Pelayan adalah Para Pekerja. Kata lain dari Tamu/Raja adalah orang yg tidak bekerja lagi, dia punya uang saja. Banyak uangnya. Dia mau kasi uangnya kepada sesama dengan syarat sesama itu melayani kebutuhannya. Kebutuhan positif ya.

Sepertinya ini tamu dari Arab ya? (dokpri)
Sepertinya ini tamu dari Arab ya? (dokpri)

Jika seorang Pelayan bekerja di satu resto, atau Pengusaha resto itu sendiri, lalu pada suatu hari libur ia pergi makan ke resto lain, jadi tamu, maka prinsip itu tetap sama, yaitu " Tamu adalah raja". Di resto sehari-harinya ia Pelayan terhadap Tamu(Raja), sedang ketika ia jadi tamu di resto lain tadi, dia Raja.

Jadi dalam diri satu orang, dalam status berbeda pada waktu tertentu, dia bisa Pelayan dan bisa juga Raja.

Mengapa disebut Tamu itu Raja? Karena ia bawa uang, ia kasi uang ke Pelayan. Benar ungkapan populer ini, "the money is king" (uang itu adalah Raja). Jangan diartikan negatif ya.

Di Labuan Bajo, Manggarai Barat misalnya, Pemerintah pimpinan Presiden Jokowi jadikan kawasan ini sebagai super prioritas pariwisata. Untuk apa? Menarik para Raja Uang.

Lalu bagaimana sikap para pekerja di kawasan ini? Mental Kraeng (Tuan Tanah, Tu'a Adat budaya Manggarai) pada orang orang lokal atau sesama dari daerah lain yang buka usaha di sini, harus dikikis dalam Revolusi Mental. Intinya, mental Kraeng dalam diri Pekerja orang Manggarai harus dimetanoia atau direvolusi (ubah total) menjadi Pelayan. 

Jika dalam teknis pekerjaan/usaha itu, saat menghadapi Tamu (Raja), anda benar dan Raja salah, maka anda harus mengubah mental benar Kraengmu itu jadi salah dan Raja tetap benar Kenapa? di saat itulah konci anda dapat uang atau tidak. Saat itu Raja (Tamu)hanya berposisi benar. Benarnya itu  yaitu "ia bawa uang". 

Entah ia, yang menurut anda dia salah meja duduk, atau ia salah kamar AC, Raja itu tidak salah, tidak keliru atau tidak lalai. The King is always right ! kebenaran itu adalah "The Kings brings money to you right now". Itu ilmu service excellent, bukan kata saya. Saya hanya mengulangi saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun