Dalam belajar bahasa arab, terdapat banyak sekali cabang-cabang pembelajaran, seperti maharoh istima, maharoh kitabah, maharoh qiroah dan maharoh kalam. Yang mana cabang-cabang tersebut sangat penting dalam menunjang siswa dalam belajar bahasa arab. Karna berguna untuk fokus secara step by step.Â
Dimulai dari kelancaran membaca bahasa arab, yang tergolong dalam maharoh qiroah, kemudian mendengar yang tergolong dalam maharoh istima', lalu bagaimana menulisnya yang tergolong dalam maharoh kitabah kemudian yang paling penting bisa lancar berbicara yaitu dengan maharoh kalam.Â
Dari 4 aspek penting itu tadi, yang akan kita bahas adalah salah satu yakni maharoh kalam, sebelum kita mendalami apa itu maharoh kalam ? Kita harus tau dulu, sebenarnya maharoh kalam ini artinya apa ?Â
Diartikan secara harfiah atau etimologi, maharoh berarti kemampuan, dan kalam yang berasal dari bahasa arab yang artinya bicara. Dapat disimpulkan bahwa maharoh kalam memiliki arti kemampuan berbicara, ilmu yang fokus mendalami kemampuan bicara bahasa arab siswa.
Kenapa siswa harus belajar maharoh kalam ? Ibarat pohon yang bisa berbuah tapi tak dipetik, sudah mengerti kaedah, sudah hafal mufrodat, tapi tidak mengaplikasikan ilmunya dalam berbicara, sama saja bohong. Untuk apa belajar bahasa arab tapi tidak mau praktek.
Ya mungkin itu alasan yang pas untuk mengharuskan siswa belajar maharoh kalam. Belajar maharoh kalam pun tidak sesulit yang dipikirkan masyarakat atau anak-anak pada umumnya. Banyak sekali instansi-instansi yang fokus terlebih dahulu mendalami maharoh kalam dalam belajar bahasa arab sebelum kaedah dan maharoh yang lain.Â
Awalnya menghafal mufrodat dari kata benda, kemudian kata kerja dan perintah. Setelah itu membuatnya dalam 1 kalimat kemudian mengucapkannya. Sepertu itu metode-metode yang biasa diterapkan instansi termaktub dalam mendalami maharoh kalam.Â
Intinya yang penting ngomong dulu, urusan salah benar nya belakangan, karna bila sudah lancar dalam berbicara maka bisa mendalami fokus ilmu yang lain. Seperti maharoh qiroah, kitabah dan istima'.