NTT masih berstatus Bebas COVID-19,tapi kenapa banyak cuitan-cuitan di sosmed  meminta untuk lockdown dan saking semangatnya seolah-olah NTT ini sudah darurat Covid-19.
NTT melaporkan 460 ODP dan yang sembuh sebanyak 49 dan positif Covid-19 belum ada. Dari jumlah itu sebanyak 403 Â orang masih dalam proses perawatan.
Tetapi kekhawatiran masyarakat NTT akan pandemi ini membuatnya jauh lebih berat dan banyak juga orang meminta pemerintah untuk menetapkan kanrantina wilayah (lockdown) berbicara penerapan lockdown secara total tentu pemerintah daerah tidak hanya berpikir dari sisi masalah covid-19 akan tetapi banyak aspek yang harus di pikirkan bahkan berpikir 2 kali lipat dibandingkan masalah covid-19 misalnya kestabilan kebutuhan pokok masyarakat,keselamatan  mahasiswa dan para perantau dikota-kota luar NTT dan lain-lain.
Karantina wilayah berujung pada pelarangan aktivitas masyarakat dan operasi usaha bakal memukul perekonomian masyarakat karena banyak usaha-usaha akan terhenti. Namun juga bakal membuat usaha pasar lokal akan melesu sehingga banyak kebutuhan tidak dapat terpenuhi akibat dari melesunya pasar-pasar.
Menurut saya langkah yang sudah dilakukan oleh beberapa kepala daerah kabupaten di NTT sudah sangat tepat misalkan bagi orang yang baru datang dari luar NTT wajib lapor ke RT/RW guna untuk melakukan  pemantauan,pembagian masker,penyuluhan guna untuk hidup sehat,himbauan untuk mengisolasikan diri secara mandiri atau langka yang paling tepat adalah perketat di pelabuhan dan bandara karna pelabuhan dan bandara adalah pintu masuk penyebaran covid-19.
Selagi NTT masih bebas Covid-19 marih kita bersama-sama tingkatkan kewaspadaan kita dengan mematuhi himbauan dari pemerintah dan penerapan pola hidup sehat demi kebaikan bersama.
☕☕☕☕