Banyak orang melakukan sesuatu dan memutuskan apa yang akan dilakukan selanjutnya setelah terluka. Banyak dari mereka memutuskan untuk menjadi single fighter karena merasa lebih nyaman dan bebas. Mungkin saya salah satunya. Menghabiskan banyak waktu dengan orang yang tidak layak membuat saya menyesal telah membuang waktu berharga saya hanya untuk memikirkan cinta, sakit hati, patah hati, menjaga perasaan orang lain yang tak bisa menjaga perasaan saya, dan menangisi hal-hal yang tak penting.
Lama saya merenung bagaimana akan menjalani hidup tanpa dirinya. Namun Tuhan membuka mata saya. Ia tunjukkan betapa berharganya diri kita sehingga kita tak layak untuk membiarkan orang lain memperlakukan kita dengan buruk. Mengapa harus takut kehilangan seorang manusia jika Tuhan yang lebih besar, lebih benar dan lebih tulus kepada hambaNya ada bersama kita?
Inilah yang akhirnya membuat saya bertekad melepaskan diri dari ke-bucin-an sesat masa muda. Saya memutuskan meninggalkan manusia yang tak layak dipertahankan dan kembali ke dunia saya, menjadi apa adanya saya setelah sekian lama saya menjadi manusia yang ia mau.Â
Saya bahkan hanya meneteskan airmata sesaat setelah bilang "kita selesai sampai disini".
Saya kembali bertemu dan bercengkerama bersama orang-orang yang ada disekitar. Merencanakan jalan-jalan bersama, melihat dunia, pergi ke berbagai tempat membuka mata saya bahwa dunia ini sungguh indah. Hanya manusia yang tak punya tujuan hidup dan arti kebahagiaan sesungguhnya yang akan terus bergelut dengan satu masalah: CINTA.
Banyak dari mereka memikirkan kebahagiaan pasangan, tapi mengabaikan kebahagiaan orang tua mereka, bahkan diri sendiri sekalipun. Luka kemarin membuat saya sadar, bahwa saya harus bahagia sebelum berusaha membahagiakan orang lain. Saya harus menghargai diri saya, sebelum menghargai manusia lain, tanpa menjadi tinggi hati pastinya.
Ah, kaki ini rindu melangkah lagi ke tempat-tempat indah ciptaanNya.Â
Buatmu, yang masih terus menangis rela terluka, tanyakan pada hatimu. Pantaskah ia kau tangisi, sementara Tuhan telah membarikan banyak cinta kepadamu dari keluarga, sahabat dan teman-temanmu?
Cintai dia yang bisa mencintaimu, menjagamu dan menuntun berjalan bersama, menikmati hidup tanpa terinjak.Â