Mohon tunggu...
Jepe Jepe
Jepe Jepe Mohon Tunggu... Teknisi - kothak kathik gathuk

Males nulis panjang.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Kolonial 11: Sang Pisang dan Segala Fitnah Itu!

16 Februari 2021   14:59 Diperbarui: 16 Februari 2021   16:40 910
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: alamy stock photo

Buah pisang, entah mengapa memang diterpa begitu banyak fitnah. Sang buah yang berbentuk silinder, memanjang dan pada umumnya berwarna kuning dalam berbagai bahasa selalu di-konotasi-kan dengan pengertian-pengertian negatif.

Di samping kata "banaan" yang berarti pisang, bahasa Belanda pada jaman kolonial secara mentah-mentah juga meng-adopsi kata "pisang" dari bahasa nusantara dan menggunakannya dalam percakapan sehari-hari. Sayangnya kata "pisang" ini hampir selalu berarti hal-hal yang tidak baik.

Pertama-tama, menurut Onzetaal (2011) ada sebuah idiom kuno yang dipakai dalam bahasa Belanda di awal abad ke-20 yaitu "... de pisang zijn..." yang artinya "menjadi korban" atau "mendapat sial". 

Buku puisinya Liederen van zelfkant terbitan 1932, penyair Belanda Willem van Iependaal misalnya menyebut:

Ons regiment mot opgeofferd worde, dat weet om- mers iedere idioot. Wij bennen in ieder geval de hard gebakken pisang!

Resimen kami memang harus dikorbankan, semua orang tolol juga tahu. Apapun yang terjadi kamilah pisang yang digoreng sampai garing!

Kedua, menurut Koops (2016), kata "pisang" dalam bahasa Belanda yang dipakai di akhir abad ke-19 atau di awal abad ke-20 juga sering dipakai untuk menggantikan kata "sigaar" atau cerutu dalam bahasa Indonesia. Kata "sigaar" sendiri, menurut ahli bahasa Belanda F.A. Stoett di kamus Bahasa Belanda terbitan tahun 1936 (WNT, 1936) dipakai oleh anak-anak muda masa tempo doeloe itu untuk secara halus menggambarkan "alat kelamin laki-laki."

Ketiga, menurut kamus umum bahasa Belanda, Algemeen Nederlandse Wordenboek (2017), "pisang" berarti "zonderling persoon" atau "orang eksentrik" atau "orang aneh" atau "orang konyol". 

Keempat, menurut kamus Dirk Van Dale (2021), kata "pisang" dalam bahasa Belanda tidak hanya berarti "orang aneh" atau "rare snuiter" tapi juga berarti "orang yang menyebalkan".  

Kelima,  orang-orang Belanda masa kini pun masih meng-asosiasikan kata "pisang" dengan kata sifat yang berarti "konyol". Dalam diskusi tentang pampasan perang di situs JavaPost.NL (2014) misalnya beberapa netijen warga Belanda menyebut betapa para pemilik perusahaan Belanda yang harus hengkang dari nusantara di akhir perang kemerdekaan namun tetap membayarkan gaji para karyawan yang harus ditinggalkannya di Republik Indonesia Serikat sebagai cerminan negara Belanda yang bermartabat dan bukan sekedar Republik Pisang!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun