Mohon tunggu...
Joko Nur Nopri Hanto
Joko Nur Nopri Hanto Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswa

Panjang umur segala hal-hal baik

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perkembangan Pendidikan Anak Usia Dini

23 Oktober 2019   09:30 Diperbarui: 23 Oktober 2019   09:35 591
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Pendidikan anak usia dini adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar, merupakan suatu upaya pembinaan yang dituju bagi anak sejak lahir sampai usia enam tahun. Pendidikan tersebut bertujuan membantu tumbuh kembang jasmani dan rohani pada anak, agar anak tersebut siap mental untuk memasuki pendidikan lebih lanjut yang di selenggarakan pada jalur formal, non formal, dan informal.

  Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan: agama, dan moral, fisik motorik, koknitif, bahasa, sosial-emosional, dan seni, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai kelompok usia dini.

   Perkembangan tanggapan, tidak terlepas dengan mempelajari teori-teori perkembangan pengamatan anak. Dalam polanya kedua aspek tersebut memang berbeda tetapi antara keduanya Saling terkait dan ada kesamaan yangf mendasar yakni, adanya proses belajar mengenal atau menguasai objek atas pikiran yang datang kepadanya, dengan menggunakan potensi yang dimilikinya. Dan dikatakan tanggapan itu terkait dengan pengamatan sebab tanggapan itu merupakan hasil, kenangan dari adanya proses pengamatan.

Perkembangan pemikiran anak pada dasarnya berhubungan erat dengan perkembangan bahasa, keduanya merupakan faktor penentu bagi seseorang dapat menyampaikan gagasannya, keinginan nya dalam mengadakan komunikasi dengan lain. Perkembangan pikiranya dapat di bedakan dengan dua bentuk yaitu :

a. perkembangan formal, yaitu perkembangan fungsi fungsi fikir atau alat alat fikir anak untuk dapat menyerap, menimbang, memutuskan, menguraikan, dan lain lain. Contohnya, perkembangan sistematika berfikir, teknik pengambilan keputusan, dan lain lain.

b. perkembangan material, yaitu perkembangan jumlah pengetahuan fikir (knowledge) oleh seorang anak dapat dimiliki dan di kuasainya. Contoh nya, penguasaan tentang angka angka, pendapat pendapat, teori teori dan sebagainya.

Secara keseluruhan perkembangan pikiran dapat di artikan sejalan dengan proses perkembangan pengamatan dan tanggapan anak, maka perkembangan pikiran pun dapat dikategorikan dengan dua tahapan yaitu :

1. berpikir secara konkrit (dengan objek yang realis) sehingga proses berpikir anak harus di rangsang atau dituntut dengan benda atau dengan alat peraga.

2. berfikir secara simbolis atau sistematis, yaitu anak berpikir dengan menggunakan simbol simbol (tanda tanda), maka disini sudah mulai kenal huruf, angka, skema, simbol simbol tertentu, dan sebagainya.

Perkembangan daya ingatan anak akan bersifat tetap jika anak mencapai umur lebih kurang empat tahun selanjutnya daya ingatan anak akan mencapai intentitas terbesar atau terbaik, kuat. Pada saat daya menghafal. [1]

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun