Beliau mengatakan kepada santri untuk belajar kepada KH. Ahmad Dahlan dengan segala pujian yang disematkan. Karena bahkan seorang ulama KH. Hasyim Asyhari tak berani menjamin seseorang masuk surga karena mengikuti akidahnya.
Begitulah seharusnya menjadi hamba Allah. Senantiasa bertauhid dan mencari kebenaran dalam beragama dan saling toleransi. Bukan mendoktrin tentang haram dan halal, sunah dan bidah, benar dan salah karena semua adalah hak Allah SWT.Â
Entah bagaimana nanti kita ditempatkan (surga atau neraka), kita pasrahkan kepada Allah karena semua sudah ada yang mengatur tentang kebenaran dan kesalahan yang masih diperdebatkan antar umat beragama itu sendiri.
Lalu siapa yang mendapatkan surga? Hanya Tuhan yang mengetahui. Sebagai hamba seharusnya kita menyadari diri tentang kekurangan kita, bukan malah menyombongkan apa yang telah kita punya, termasuk agama.Â
Sesuatu yang menurut manusia adalah kebenaran dari agama belum tentu juga untuk Tuhan begitu juga yang dirasa haram. Karena agama adalah moralitas manusia terhadap Tuhannya. Dan Tuhanlah yang menentukan bukan manusia.
Seperti dalam syair Abu Nawas "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku tak pantas memasuki surga-Mu. Namun demikian, aku juga tak sanggup menahan siksa neraka-Mu. Maka dari itu terimalah taubatku dengan segala kerendahanku. Sesungguhnya Engkau Tuhan yang maha pemaaf"