Hari Kamis (30/12/2021) ada pesan masuk ke WhatsApp saya yang isinya sebagai berikut:
 Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
"Perkenalkan saya Desti penanggung jawab pengiriman sertifikat peserta Training of Coach program GML Forum Indonesia Menulis. Kepada Bapak/Ibu Guru Motivator Literasi Indonesia sebagai salah satu bentuk apresiasi kami kepada Bapak/ibu GML yang sudah melaksanakan program WLK, WLG, dan WLS". Selanjutnya disertakan link untuk mengunduh sertifikat peserta Training Of Coach Desiminasi program GML. Ada satu peringatan yaitu "Mohon untuk tidak menyebarkan link ini, karena sertifikat hanya diberikan kepada bapak ibu yang menyelesaikan implementasi program GML. Terimakasih .Salam literasi"
Tidak serta merta sertifikat itu diberikan kepada para peserta Guru Motivator Literasi (GML). Ada guratan perjuangan yang cukup melelahkan. Beberapa etape kompetisi dan jenjang yang harus dilewati antara lain : pendaftaran, seleksi peserta melalui tulisan yang berupa artikel, mengikuti Sosialisasi, mengikuti Training Of Coach (TOC), mengikuti Rapat Koordinasi, kegiatan Diseminasi Wisata Literasi Guru (WLG), melaksanakan Diseminasi Wisata Literasi Kepala Sekolah (WLK), melaksanakan Diseminasi Wisata Literasi Siswa (WLS, dan membuat Laporan.
Selalu ada cerita pada setiap tahapan jika ingin menjadi pemenang (the winner). Baik suka maupun duka akhirnya membaur dalam rasa bahagia kala menerima sertifikat sebagai media pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis tentang partisipasi saya dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Indonesia Menulis (FIM) guna menyandang predikat Guru Motivator Literasi (GML) Indonesia tahun 2021.
Pada etapi pertama kompetisi peserta diberi tugas menulis di Media Sosial (Medsos) seperti Facebook. Tema tulisan saya kala itu adalah Membangun Karakter Masyarakat Digital di Kawasan Wisata Premium. Tulisan ini berhasil dimuat dalam media online floresku.com ; https://floresku.com/read/sorotan-membangun-karakter-masyarakat-digital-di-kawasan-wisata-premium. Tantangan berikutnya ketika mengikuti Training Of Coach (TOC) adalah menulis artikel yang kemudian dijadikan buku dengan judul : GURU LIMITED EDITION. Dalam buku tersebut saya menyumbang satu artikel yang berjudul : Membangun Rasa Percaya Diri Peserta Didik Minoritas (Katolik) di SMA Negeri 2 Kota Mojokerto. Di Membangun Rasa Percaya Diri Siswa Katolik di Sekolah Negeri saya menyajikan artikel tersebut.
Pada tahap diseminasi GML dituntut untuk menggerakan seluruh warga sekolah mulai siswa, guru hingga kepala sekolah untuk menulis. Melalui aktivitas diseminasi diharapkan bisa melahirkan ekosistem sekolah yang lebih berkualitas dengan meningkatkan literasi baca tulis para warga sekolah serta mendorong produktivitas karya dengan target terwujudnya Sekolah Literasi Nasional. Jumlah tulisan yang dihasilkan antara lain : 55 tulisan dalam bentuk pantun (WLS), 20 tulisan dalam bentuk artikel (WLG), dan 1 tulisan dalam bentuk artikel dari kepala sekolah (WLK).
