Di sisi lain, laju deforestasi di Indonesia pada tahun 1970-an mencapai 300 ribu ha/tahun (FAO,1990), pada periode 1990-an mencapai 1 juta ha/tahun (Sunderlin dan Resosudarmo, 1997), periode 2001-2010 mencapai 1,5 juta ha/tahun dan periode 2009-2013 mencapai 1,1 juta ha/tahun (FWI, 2018). Kondisi ini menyebabkan kerusakan hutan yang berdampak pada perubahan iklim.
Isu seputar perubahan iklim tentunya tidak bisa dihindari oleh Indonesia karena banyaknya perhatian dunia terhadap keadaaan hutan indonesia. Disi lain, Indonesia juga dikelilingi oleh Cincin Api Pasifik.Â
Berbagai kondisi ini menyebabkan Indonesia menjadi rawan akan bencana gempa, tsunami dan letusan gunung api sehingga rawan akan kepunahan benih. Salah satu opsi atau pilihan untuk menghadapi perubahan iklim dan rawan bencana dimasa yang akan datang adalah pendirian gudang/bank benih (seed vault).
Seed vault sebagai ruang penyimpanan benih dalam menghadapi kondisi abnormal (perubahan iklim, bencana global, kepunahan, perang dan ledakan nuklir) untuk benih (sumber daya genetik tanaman) dan berharga di masa depan terutama untuk obat-obatan, pengetahuan, pengembangan produktivitas benih, dan lain-lain.Â
Beberapa ahli menyebut bank benih besar (seed vault) didirikan untuk mengatasi kerentanan pasokan makanan terhadap pathogen yang tidak terkendali oleh agrokimia, atau musnah secara permanen sifat genetik yang berharga yang dapat dibiakkan menjadi varietas tradisional selama ribuan tahun (Lanslor, 2019).
Mengenal BDNA Seed vault di Korea Selatan
Fasilitas Global Seed Vault disiapkan untuk menahan serangan nuklir, gempa bumi dan pemanasan global. Seed vault di Korea Selatan memiliki fasilitas ruang  penyimpanan dengan suhu kondisi -20 C dan RH 40%. Penyimpanan benih di Korea Selatan juga sangat penting untuk mengamankan benih spesifik semenanjung Korea atau Asia di masa depan, terutama untuk sumber daya genetik tanaman, seperti tempat cadangan bagi ratusan bank gen lain yang lebih rentan di Korea.
Lokasi BDNA juga unik karena tidak seperti di Norwegia yang alamnya dingin di luar karena dari lokasi. Negara Indonesia dapat mengadopsi kubah benih Korea Selatan khususnya untuk benih tropis di masa depan.Â
Jika Indonesia dapat membangun bank benih seperti ini, bank benih ini dapat menjadi aset berharga di masa depan untuk sumber daya genetik benih tropis. Ada banyak spesies yang dikategorikan sebagai spesies langka dan terancam punah yang termasuk dikembangkan di bank benih. Korea Selatan dapat mendukung negara-negara lain di dunia untuk membuat brankas benih dan melakukan kerja sama dan mengembangkan benih tidak hanya di Korea tetapi juga di dunia.Â
Meskipun Korea Selatan bukan yang pertama membuat brankas benih, pemerintah Korea memberikan lebih banyak perhatian untuk menghadapi perubahan iklim dengan membuat brankas benih meskipun biayanya lebih mahal. Jika negara Indonesia dapat membuat bank benih, akan baik untuk berbagi informasi dengan negara yang memiliki lemari benih di dunia terutama Korea Selatan.