Mohon tunggu...
Johan G.M Pardede
Johan G.M Pardede Mohon Tunggu... Lainnya - Asliii

Selalu memandang masalah secara objektif

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Betapa Beruntungnya De Gea Tidak Seumuran Dengan Roy Keane

23 Juni 2020   18:09 Diperbarui: 23 Juni 2020   18:27 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

United sebagai tim besar tidak bisa dilepaskan dari sejarahnya. Begitu banyak hal yang bisa diceritakan dari beragam kisah perjalanan yang dilewati. Sebagai contoh adalah beragam pemain hebat yang melegenda dengan si Setan Merah, sebut saja Bechkam, Ronaldo, dan Keane.

Keane sebagai pemain legenda United, baru-baru ini mengeluarkan pernyataan kerasnya. Tak lepas dari rasa perhatiannya yang besar dengan mantan timnya tersebut. Kali ini dia muncul dengan komentar setajam silet Feny Rose, berhubungan United baru-baru ini hanya memperoleh satu poin dalam lawatannya di White Hart Lane markas Tottenham. Padahal The Reds Devil (julukan Man. United) menguasai jalannya permainan.

De Gea dianggapnya sebagai pemain yang tampil banci. Sebagai orang yang dikenal temperamental dan tak sungkan dalam menghajar siapa saja. De Gea menjadi pemain incaran yang ingin ditonjoknya, katanya sebagaimana ketika diwawancarai. "Saya muak setengah mati melihat penampilannya." Begitu lagi kalimat tambahan yang diucapkannya. Dengan kata-kata gambalang dan frontal disampaikan. Wajahnya menegang dan sorot matanya mengancam seperti harimau yang siap menerkam.

Mengingat perbuatan kerasnya kala memperkuat United, bisa saja De Gea bakalan ditabok seandainya mereka berada di zaman yang sama. Kalo tidak mendapat tabokan ya, minimal dapat umpatan-umpatan yang keras.

Sudah banyak yang menjadi contoh. Pique seorang bek tangguh Barcelona saat ini pernah merasakannya kala bermain di United di awal karirnya. "Aku terpaksa ngompol karena Keane menatapku, saat HP-ku ketahuan berbunyi saat dia sedang berbicara kala itu." Begitu sepenuturan Pique.

Tapi yang paling saya ingat sebagai Manchunian (Fans Manchester United) ialah kisah Gabriel Heize sang penjaga jantung pertahanan United asal Negeri Tango. Kejadiannya kira-kira di awal tahun 2000an.

Saat itu Gabriel Heinze yang menjadi rekan setimnya tak luput dari pelampiasan emosi Keane yang berapi-api. Saat itu United tidak mendapat hasil maksimal dari lawannya. Heinze yang dipandang sebagai biang keladi penampilan United, dianggap sang kapten tak bermain optimal.

Menuju ruang ganti pemain, dia mendapat sumpah serapah dari Keane dibarengi dengan sorot matanya. Bukannya takut ataupun sekedar mengiayakan, Heinze malah tidak terima dan melawan Keane. Maka dapat ditebak percekcokanpun terjadi di ruang ganti. Heinze mendapat pukulan dari sang kapten. Bukan sekedar oyong yang didaptkannya lebih dari itu, mendapat rasa malu. Ibarat jatuh dari kursi yang ingin diduduki tapi malah kursinya ditarik teman. Sakitnya tidak terlalu terasa tapi malu dan tawa itu yan mengerikan. Pada saat itu, Heinze lantas menjadi headline dari berbagai surat kabar.

Bahkan konon Sir Alex yang terkenal dengan Hair Treatmentntya juga terkesan takut pada Keane. Sepenuturan pemain eks MU, Sir Alex melakukan pendekatan berbeda kepadanya dibandingkan kepada rekan timnya yang lain karena bisa saja takut didamprat di depan umum. Padahal Hair Treatment Sir Alex Ferguson terkesan keras. Bahkan pemain sekelas Bechkam pindah karena mendapat perlakuan seperti itu. Sepatu melayang ke kepalanya dan menjadi salah satu penyebabnya pindah ke Real Madrid.

De Gea hanya kiper biasa yang overrated. Begitu kata Keanae. Itu membuat seolah De Gea tidak seorang kiper yang mumpuni dan terkesan sebagai "media darling" atau sebatas komersialisasi semata. Tapi masih ada sambungan kalimatnya yang terkesan horor. Lebih horor dari film The Nun. Seandainya aku bermain dengan De Gea pada pertandingan United itu, akan kupukul dia. Masa menangkap tendangan seperti itu saja tidak bisa.

Tapi bukan cuman De Gea aja yang disesali om Keane. Maguire dan Luke Shaw menjadi target umpatannya. Harga dan kualitas tidak sesuai. Begitu lagi-lagi ujar Keane. Tapi bisa saja seandainya De Gea yang menyaksikan komentar dari sang legenda United ini melaui cuplikan Youtube merasa jantungnya sudah merasa normal sesudah mendapat komentar setajam itu. Tapi seketika jantungnya akan merasa berdegup kencang kembali mendengar kata-kata selanjutnya. "De Gea yang katanya kiper Timnas Spanyol tidak bisa menangkap tendangan seperti itu. Memalukan!" kata-kata sangarnya lagi berhamburan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun