Mohon tunggu...
Johansyah M
Johansyah M Mohon Tunggu... Administrasi - Penjelajah

Aku Pelupa, Maka Aku Menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Perjuangan, Tidak Ada yang Sia-Sia

15 Mei 2020   19:22 Diperbarui: 15 Mei 2020   19:37 954
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa waktu lalu, di sebuah kafe saya berkumpul bersama teman-taman yang dulu pernah mengabdi pada sebuah lembaga pendidikan di Aceh Tengah. Kami bernostalgia tentang masa lalu yang begitu indah menjalani aktivitas di lembaga pendidikan tersebut. Hal yang tidak terlupakan adalah kebersamaan dalam berbagai hal. Kebetulan pimpinannya orang yang sangat familier dan senang dengan suasana kebersamaan.

Di lembaga pendidikan tersebut kami cukup lama mengabdi. Meski bukan termasuk perintis, tapi laju kembang lembaga tersebut tidak lepas dari peran aktif dan partisipasi teman-teman. Kini, seiring dengan perubahan dan perputaran waktu, rekan-rekan tidak lagi mengabdikan diri di sana dengan beragam alasan dan terkait regulasi kelembagaan.

Seorang teman mengatakan, sepertinya kiprah dan keterlibatannya di sana dulu sia-sia. Ada kesan bahwa kerja kerasnya tidak mendapat apresiasi, seolah-olah tidak pernah berbuat apapun. Dengan kondisi tersebut dia kecewa dan kelihatan kesal. Beberapa teman lain juga bersikap serupa dengannya mengatakan bahwa perjuangan dan pengabdian mereka sia-sia.

Menurut saya, tidak ada perjuangan yang sia-sia. Setiap perjuangan yang dilandasi dengan niat tulus, kesungguhan, dan kesabaran, berpeluang memperoleh hasil maksimal. Saya meyakini bahwa hasil perjuangan kita itu menjelma dalam beragam wujud, mungkin tidak sesuai keinginan kita tapi bisa jadi itu lebih baik dan yang terbaik. 

Apa yang kita inginkan ketika mengabdi di sebuah tempat? Tentu suatu saat kita berharap lembaga tersebut dapat menampung dan memberikan masa depan bagi kita. Lalu apakah termasuk gagal ketika lembaga tersebut kemudian tidak memberdayakan kita? Tentu tidak. Ada bermacam wujud tersirat tentang keberhasilan kita yang menanti di ruang dan waktu yang berbeda.

Lagi pula, kesuksesan tidak dapat dipandang dari satu perspektif dan indikator yang sempit. Saya yakin, jika pengabdian kita didasari oleh motivasi baik, integritas, dan dedikasi tinggi, itu semua akan menjadi nilai dan modal berharga bagi kita untuk diperhitungkan orang lain di tempat yang berbeda. Tidak ada ketulusan dan kebaikan yang berujung kekecewaan. Ketulusan dan kebaikan akan berujung pada kebahagiaan. Itulah kesuksesan.

Jadi, tidak ada usaha yang sia-sia. Ada banyak takdir yang dapat dipilih dan ditempuh. Jangan berhenti pada jalan yang kita anggap buntu, kemudian mengasumsikan itu sebagai satu-satunya takdir. 

Cari dan usahakan terus jalan lain. Meski bukan jalan aspal mulus, penuh lika-liku, dan terkadang penuh rintangan, kita harus terus melaluinya dengan penuh perhitungan dan kewaspadaan. Insya Allah suatu saat kita juga akan sampai ke tempat yang dituju. Biarlah sebagian lewat jalan lurus dan mulus, karena mereka memiliki peluang dan medianya. Yakinlah, setiap perjuangan akan membuahkan hasil!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun