Euforia PSS Sleman masih terasa atas keberhasilannya mengepakkan sayapnya ke Liga 1 2019. Pencapaian yang wajar untuk dirayakan. Itu merupakan impian sejak 2007, saat mereka terakhir kali berkiprah di kasta tertinggi yang masih bernama Divisi Utama.
Menapakkan kaki ke Liga 1 2019 yang belum pasti kapan bergulirnya, PSS Sleman sudah harus berbenah diri. Tak lagi hanya bermodalkan manajemen yang (kira-kira sudah) professional seperti saat ini, tapi juga persiapan modal, pemain dan pelatih yang diharapkan mampu mengarungi kerasnya persaingan di Liga 1.
Beberapa hal yang perlu disiapkan oleh PSS Sleman untuk dapat bertahan nantinya di Liga 1 2019, tak sekedar numpang lewat dan menanti lagi untuk dapat kembali ke kasta tertinggi itu.
1.Stabilitas Tim
Mengarungi Liga 1 jelas berbeda jauh dengan saat di Liga 2. Atmosfir persaingan lebih berat dan keras. Stabilitas tim menjadi harus menjadi fokus utama PSS Sleman dengan tidak melakukan perombakan total pemain yang sudah ada.
Kita bisa bercermin pada langkah Persebaya Surabaya ketika berhasil promosi ke Liga 1. Mereka terlihat bergerak cepat melakukan langkah persiapan menyongsong kompetisi dibandingkan dua tim promosi lainnya.Â
Sejumlah pemain yang menjadi pilar utama selama berjuang di Liga 2 dipertahankan.
Figur sentral PSS Sleman seperti Cristian Gonzales, Aditya Putra Dewa, Rifal Astori, Rangga Muslim, Ega Rizky, Bagus Nirwanto, Gufron, Ikhwan, Aditya Putra Dewa layak mendapatkan perpanjangan kontrak.
Gonzales di usianya yang sudah 42 tahun tampil menggila meski baru bermain di paruh kedua musim 2018 ini. Ia mencetak 15 gol, jadi top skor di PSS Sleman.Â
Selain ketajamannya, Gonzales juga memberikan bukti ketangguhan fisiknya untuk mampu bermain penuh 90 menit. Penempatan posisi, insting dan passing-nya masih tajam.
Jika kemampuan fisik Gonzales diragukan, termasuk oleh pelatih PSS sendiri, Seto Nurdiantoro, tentu tim ini bisa mengecek kembali kebugaran bintangnya itu. Tipikal penyerang seperti pemain naturalisasi pertama itu tak butuh banyak gerak, ia lebih banyak menggunakan otak dan instingnya.