Mohon tunggu...
Kavya
Kavya Mohon Tunggu... Penulis - Menulis

Suka sepakbola, puisi dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Yang Luput dan Aneh dari Keputusan Komdis PSSI

26 Mei 2018   18:26 Diperbarui: 27 Mei 2018   14:38 2746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika terjadi pelanggaran yang berbuah kartu kuning atau merah, kerusuhan di lapangan yang melibatkan penonton atau pemain, maka yang terlintas di benak adalah sanksi denda bagi klub atau pemain atas kejadian itu.

Di situlah sosok Komite Disiplin (Komdis) PSSI mencuat. Masyarakat kadang menanti hukuman apa yang akan dijatuhkan jika terdapat suatu peristiwa menarik, seperti Persib yang melakukan walk out saat berhadapan dengan Persija di Stadion Manahan, Solo, musim lalu. Sedang di musim ini yang menarik perhatian adalah kerusuhan saat Arema FC menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Ada yang mencibir atas keputusan dari Komdis PSSI, bahkan sebelum badan itu bersidang. Sikap pesimis ini tak bisa disalahkan karena masyarakat sudah lebih pintar terhadap perkembangan persepakbolaan. Mereka mengamati dengan cermat sosok-sosok yang ada di PSSI, juga di PT Liga Indonesia Baru (LIB) sebagai operator kompetisi.

Hasil sidang Komdis PSSI terbaru, 23 Mei 2018 sedang menjadi sorotan, Bukan soal total nilai dendanya yang hampir mencapai setengah miliar rupiah, tapi adanya ketidakadilan dari keputusan yang ada.

Dalam poin kelimat keputusan Komdis yang dirilis oleh website PSSI Jumat, 25 Mei 2018, PS Tira mendapat hukuman Rp 50 Juta karena 5 pemainnya mendapat kartu kuning saat mereka bertandang ke markas PSIS Semarang, 17 Mei 2018 lalu. Laga itu sendiri dimenangkan oleh PS Tira dengan dua gol tanpa balas.

Kelima pemain PS Tira yang diganjar kartu kuning adalah Ganjar Mukti  di menit ke-26, Mahdi Fahri (34'), Firmansyah (69'), Andy Setyo (73') dan Syahrul Fadil (89').

Namun dalam keputusan Komdis PSSI tanggal 23 Mei 2018 itu anehnya tidak berlaku bagi Borneo FC yang pemainnya malah mendapatkan 6 (enam) kartu kuning saat bertandang ke markas PSM Makassar, 19 Mei 2018. Dalam laga di Stadion Andi Mattalatta itu PSM Makassar menang 1-0.

Saat itu terjadi 58 pelanggaran dengan 9 kartu kuning keluar dari kantong wasit Handri Kristanto, 6 diantaranya untuk pemain Borneo FC.

Pemain Borneo FC bahkan sudah mendapat kartu kuning saat pertandingan baru berjalan 8 menit yang diterima oleh Wayudi Hamisi. Setelah itu Suttan Samma (45+2'), Leonard Tupamahu (86'), Nadeo Argawinata (88'), Ahmad Maulana Putra (89'), dan Titus Bonai (90+3').

Dalam keputusan Komdis PSSI, hukuman untuk Borneo hanya diberikan untuk Dejan Antonic dan Marlon da Silva yang mendapat teguran keras serta Titus Bonai dengan larangan bermain empat kali plus denda Rp 50 Juta.

Rasanya tidak wajar jika Komdis PSSI lupa atau melewatkan adanya kasus hujan kartu dalam laga PSM dan Borneo FC itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun