Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Teroris, Perenggut HAM

15 Maret 2018   13:11 Diperbarui: 15 Maret 2018   13:19 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kata terorisme mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Banyak sekali kasus terorisme yang pernah terjadi di dunia. Serangan yang paling terkenal adalah di WTC, Amerika Serikat. Serangan tersebut memakan 3000 korban dan menarik perhatian seluruh dunia. Seperti arti dari terorisme sendiri, yaitu suatu tindakan yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut dan menarik perhatian bagi banyak orang, demi memenuhi keinginan pelaku teror. Biasanya aksi terorisme akan terus dilakukan sampai keinginan pelaku terpenuhi.

Kasus terorisme juga banyak terjadi di Indonesia. Salah satu kasus yang terkenal adalah Bom Bali pada tahun 2002. Kejadian ini memakan korban sebanyak 202 orang. Tentunya kejadian seperti ini sangat mengerikan. Banyak orang yang trauma, luka-luka, dan bahkan timbul korban jiwa.

Kenapa hal ini bisa terjadi? Seperti yang tertulis sebelumnya, hal ini dilakukan dengan tujuan tertentu, baik dalam hal politik, finansial, ataupun ingin mengubah ideologi suatu kelompok. Tidak hanya itu, terorisme juga bisa terjadi karena doktrin agama yang salah, rasisme, serta keinginan untuk balas dendam. Serangan teroris juga bervariasi, ada yang langsung melakukan baku tembak, menyandera seseorang yang penting, meledakkan bom, dan menyebarkan video yang mengancam, seperti yang dilakukan ISIS.

Hal-hal yang dilakukan oleh para teroris itu tentunya melanggar Hak Asasi Manusia. Banyak orang yang tidak bersalah disiksa, dianiaya, bahkan dibunuh. Orang-orang itu tentunya memiliki hidup yang masih dia ingin jalani. Namun, hidup itu diambil begitu saja oleh teroris.  Oleh sebab itu, terorisme sangat dilarang dan pelakunya harus dihukum seberat-beratnya.

Terorisme di Indonesia biasanya terjadi karena banyak orang yang diajarkan doktrin yang salah tentang agama mereka. Saya yakin semua agama pasti tidak ada yang mengajarkan untuk membunuh sesamanya. Namun karena di provokasi ataupun dicuci otak, banyak orang yang ingin menjadi teroris dan melakukan bom bunuh diri yang hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.

Oleh sebab itu, sekolah dan beribadah merupakan hal yang sangat penting untuk kita lakukan. Sekolah mengajarkan kita untuk bertingkah laku dengan benar di masyarakat, sedangkan dengan beribadah, kita bisa mengerti apa yang Tuhan inginkan di dalam kehidupan kita. Tuhan pasti tidak menginginkan sesama manusia untuk saling membunuh. Semua agama pasti mengajarkan untuk mengasihi satu sama lain. Cukup dengan mencari informasi yang benar tentang keagamaan, kita bisa tidak terpancing oleh provokasi orang lain, dan kita sudah bisa mengurangi jumlah teroris di Indonesia ataupun di dunia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun