Mohon tunggu...
Johanna Ririmasse
Johanna Ririmasse Mohon Tunggu... Wiraswasta - Menulis

L.N.F

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Macet

17 Desember 2017   07:41 Diperbarui: 17 Desember 2017   09:14 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hujan yang turun kemarin siang menyebabkan kemacetan di jalan. Kendaraan beroda dua dan empat yang melaju padat di jalan, bergerak perlahan-lahan, seakan berbaris. Pejalan kaki yang berjalan disisi kanan atau kiri jalan, juga pejalan kaki yang menyeberang turut merasakan macet.

Macet, satu kata yang menggambarkan usaha yang dilakukan sedang tidak bergerak atau bergerak perlahan. Macet di jalan menggambarkan sebuah keadaan di jalan raya. Dimana kendaraan padat merayap, sehingga terkadang tidak bergerak atau diam di tempat, dalam beberapa waktu yang cukup lama atau lama.

Pada satu sisi yang lain, saat kita terjebak dalam situasi macet, kita mengenal kata sabar. Sebab, pada saat terkena macet maka kita harus sabar menjalani situasi atau keadaan. Kita sabar menjalani usaha yang macet hingga menemukan jalan keluar. Sabar juga merupakan sebuah proses pembentukan karaktet dalam setiap situasi. Termasuk, saat dalam situasi macet.

Penulis : Johanna Ririmasse

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun