Mohon tunggu...
Johan Wahyudi
Johan Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Guru, Pengajar, Pembelajar, Penulis, Penyunting, dan Penyuka Olahraga

Pernah meraih Juara 1 Nasional Lomba Menulis Buku 2009 Kemdiknas, pernah meraih Juara 2 Nasional Lomba Esai Perpustakaan Nasional 2020, pendiri Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Mata Pena, mengelola jurnal ilmiah, dan aktif menulis artikel di berbagai media. Dikenal pula sebagai penyunting naskah dan ghost writer. CP WA: 0858-6714-5612 dan Email: jwah1972@gmail.com..

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Sragen Memang Hebat

18 Mei 2010   22:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:07 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kalau Anda menuju Surabaya lewat jalur Solo, Anda pasti akan melewati sebuah daerah bernama Sragen. Keterkenalan daerah ini diawali karena fosilnya. Ya, Sangiran, sebuah dusun yang menyimpan berjuta sejarah hingga ditetapkan UNESCO sebagai situs internasional. Itu cerita lama, meskipun tetap sangat bernilai.

Kini, daerahku mempunyai sebuah bangunan mahahebat, bernama Sragen Technopark. Bangunan megah itu dibangun dalam kawasan yang sangat luas. Sepanjang mata memandang yang tampak adalah bangunan bermodel mirip hanggar pesawat. Namun, kemegahan itu tidak hanya kulit luarnya. Bagian dalamnya, lebih mencengangkan. Ini disebabkan konsep technopark diadopsi dari Stanford University yang kemudian ditiru seluruh dunia. Kabupaten kecil berpenduduk tak lebih dari sejuta inilah yang pertama di Indonesia yang memberanikan diri menerapkan konsep all high-tech technology. Semua digerakkan dengan teknologi supercanggih.

Meskipun baru seumur jagung (diresmikan Presiden SBY tahun lalu), Sragen Technopark terus berkembang. Memperhatikan situasi itu, Sragen Technopark pun menjadi BLK Technopark Ganesha Sukowati Sragen (TGSS). Kini TGSS terus menyempurnakan diri dengan layanan serbaprima.

Semua sarana keterampilan berada di sana. Anda ingin mahir dalam permesinan, IT,atau kerumahtanggaan? Semua tersedia. Bahkan, BLK TGSS sudah melengkapi diri dengan fasilitas homestay, meetingand party room, dan beragam layanan. Anda ingin mendiklat karyawan atau mengadakan rekrutmen karyawan? Itu pun sudah tersedia semua fasilitas yang diperlukan. Di sana tersedia ILC-One, ICT Centre, Aplication Bussines Centre, Tourism Information Centre, dan masih banyak lagi.Untuk diklat calon TKI/ TKW, pusat batik, perbengkelan semua jenis mesin (bubut, tenun, bor minyak bumi, mobil, motor, hingga pesawat), dan tanaman organik. Nah, Anda mungkin belum tahu tentang beras organik. Jenis beras bebas zat kimia ini hanya ada di Sragen.

Semua itu didukung oleh lingkungan yang luar biasa sejuk alami. Anda tidak perlu menyalakan AC. Jika Anda capek dan ingin jalan-jalan, tak lebih dari 5 kilometer ada Dayu Park. Sebuah kampung yang dikonsep menjadi kampung wisata. Anda bebas sehari penuh mandi atau berlesehan sambil menikmati sajian ikan bakar yang serba segar. Lha ikannya nangkap sendiri! Yang saya kagumkan tidak hanya itu. Ketika saya memperhatikan daftar harga (price list), ternyata jauh lebih murah dibandingkan di kota besar. Sementara, akses ke Solo (kota besar terdekat) hanya 25 kilometer. Bahkan, jarak ke Bandara Internasional Adi Sumarmo hanya 30 kilometer!

Kemarin saya dapat undangan untuk hadir dalam suatu acara di sana. Setelah memarkir mobil, seorang cewek cantik menghampiri saya. Awalnya tidak begitu saya pedulikan. Ini disebabkan kekaguman saya ketika menginjakkan kaki di technopark. Lalu, pegawai itu menyapaku, “Selamat pagi, Pak Johan. Apa pak Johan belum pernah ke sini?”, tanya pegawai cantik itu. Sembari tak melepas pandang ke seluruh area technopark, saya pun menjawab, “Ya belum. Saya ini memang kebangeten ya, Mbak. Wong Sragen koq nggak tahu kalau daerahnya punya ginian.”Dalam hatiku pun terucap, “Saya memang harus bangga jadi wong Sragen.” (www.gurumenulisbuku.blogspot.com) juga www.sragentechnopark.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun