Mohon tunggu...
Johanis Malingkas
Johanis Malingkas Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat kata

Menulis dengan optimis

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Upaya Bina Semangat Anak Indonesia Lewat Film Animasi

10 Agustus 2015   06:26 Diperbarui: 10 Agustus 2015   06:26 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (sumber:U-zone.com)

Seminggu lagi kita bangsa Indonesia akan memperingati hari proklamasi kemerdekaan RI ke 70. Momentum ini dapat dijadikan kesempatan bagi kita untuk kembali mengenang sejarah perjuangan para pahlawan kemerdekaan bahkan tokoh tokoh nasional yang telah rela mengorbankan jiwa dan raganya demi tercapainya citacita kemerdekaan dari tangan penjajah. Dalam buku sejarah kita mengetahui segala sepak terjang para pejuang yang kini dikenal sebagai para pahalawan bangsa. Harus diakui tanpa mereka kita masih dalam suasana belenggu para penjajah. Semangat juang dengan jiwa dan semangat penuh keberanian dari mereka maka kita berkenan menikmati hasil dengan menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat dan bebas dari belenggu penjajahan.

Persoalannya, apakah kita benar benar telah terbebas dari penjajahan dan merdeka dalam arti yang sebenarnya? Ataukah bangsa kita masih merasakan penjajahan dan belenggu kaum penjajah modern saat ini barangkali juga kita masih merasakan penjajahan oleh bangsa kita sendiri? Jawabannya ada dalam hati karena yang merasakannya adalah masing masing kita dengan persepsi dan sudut pandang masing masing.

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Bangsa yang memiliki aset sdm dengan predikat negara yang menduduki peringkat ke 4 dunia sebagai penduduk terbesar menjadikan bangsa kita menghadapi tantangan dan pergumulan yang besar pula. Konsekwensi negara berpenduduk besar di negara yang sedang berkembang menjadi lahan subur bagi bisnis internasional dimana negara kita menjadi pasokan barang barang produksi luarnegeri. Negara kita menjadi konsumen empuk bagi produsen barang barang yang berasal dari luar negeri.

Kondisi ini tidak dapat kita pungkiri bersama, barang-barang produk asing berupa mobil, sepeda motor, barang elektronik, alat komunikasi dan ikutannya kini dapat kita saksikan dan gunakan sehari hari.

Nah, sebagai bangsa yang besar yang sadar akan peranan regenerasi secara berkesinambungan maka aset sumberdaya manusia menjadi perhatian kita. Gerakan pembinaan terhadap anak-anak sebagai aset masa depan bangsa harus menjadi prioritas perhatian kita. Kepada merekalah kita meletakkan harapan yang besar yang akan menjadi pemimpin bangsa.

Persoalan yang terlihat saat ini dimana pembinaan anak-anak baik di sekolah maupun di rumah diperhadapkan dengan tantangan serius. Maraknya peredaran barang elektronik berupa playstatition dengan permainan yang menarik dan disertai tokoh tokoh fiksi super power asing menjadi dominan. Termasuk film film animasi melalui video dan layar tv tentang batman, superman, upin dan ipin, dora emon yang kesemuanya bernafaskan watak dan prilaku heroisme tokoh tokoh fiksi luar negeri.

Hal ini menjadi perhatian kita dimana anak anak kita lebih hafal tokoh tokoh fiksi dan cerita kehebatan, keberanian dan semua sepak terjang menumpas kejahatan, dibandingkan dengan tokoh tokoh pejuang dan pahlawan kemerdekaan dan pahlawan nasional kita.

Mencemati persoalan urgen ini mungkin kita perlu melakukan aktivitas yang akan mengalihkan perhatian anak anak kita terhadap nilai nilai perjuangan keberanian para tokoh pejuang dan pahlawan di negeri kita yang tidak kalah juga.Saya usulkan kepada kementeriaan pendidikan dan kebudayaan bermitra dengan kementerian informaasi dan komunikasi agar berkolaborasi program pembuatan film animasi yang menggambarkan tokoh pejuang dari berbagaai daerah di Indonesia. Teuku Umar, Cut Nyai Dien, Imam Bonjol,  Pangeran Diponegoro, Sultan Hasanudin, Patimura, Wolter Mongisidi, Pangeran Antasari dan lain lain. Berdayakan para ahli di bidang pembuatan animasi yang sudah belajar di luar negeri kemudian para produser perfilman nasional, para penulis/pengarang yang mungkin juga penulis kompasiana yang suka menulis sejarah. Program ini diharapkan akan muncul produksi film animasi bangsa kita yang dibuat sedemikian rupa sehingga menarik dan disukai anak anak kita.

Ya, walaupun informasi yang diperoleh sudah ada film animasi produk dalam negeri misalkan "Battle Of Surabaya", Adit & Sopo Jarwo, Kuku Rock You dan Bilu Mela, namun animasi tokoh pejuang belum dimunculkan.

Makdarit (baca:maka dari itu), jadikan momentum peringatan HUT Proklamasi RI ke 70 ini sebagai titik awal mencetus gerakan cinta terhadap anak anak Indonesia sebagai aset pemimpin masa depan sehingga jiwa dan semangat nasionalisme akan tertanam dihati dan sanubari mereka. Dengan langkah ini, anggapan lunturnya nasionalisme di hati bangsa kita akan sedikit demi sedikit di pupus dan kembali ditumbuhkembangkan lagi.

Semoga bermaanfaat.

Salam Kompasiana.

Manado, 10 Agustus 2015.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun