Saya tertarik untuk membicarakan persoalan yang menyangkut "asap" dan "azab" karena kedua istilah ini memiliki sebutan dalam ucapan yang hampir sama. Asap adalah sesuatu yang ditimbulkan karena adanya api hingga ada istilah menyatakan "tiada asap tanpa adanya api". Contoh kecil bila merokok maka akan mengeluarkan kepulan asap. Sebuah pabrik yang memproduksi barang dan menggunakan energi akan terlihat keluarnya asap di cerobong pabrik tersebut. Begitu juga aktivitas orang yang memanggang buah kelapa untuk membuat kopra, proses pembakarannya menggunakan serabut kelapa "gonofu" akan mengeluarkan asap.
Nah, akhir akhir ini persoalan kabur asap menjadi pemberitaan hangat media masa di tanah air. Kabut asap akibat pembakaran ladang dan hutan di Sumatera dan Kalimantan menjadi sorotan berbagai kalangan karena dampak polusi udara ini sudah pada taraf mengganggu aktivitas masyarakat bahkan mengganggu aktivitas penerbangan pesawat udara. Belum lagi dengan adanya protes negara tetangga yang terkena dampak terjangan kabut asap ini.
Persoalan kabut asap ini jelas akan sangat mempengaruhi aktivitas masyarakat terutama kesehatan yang berpengaruh terhadap pernafasan manusia. Akibat asap ini akan mengganggu saluran pernafasan dan paru paru manusia. Hal ini yang menjadi urgen dan perlu diambil langkah langkah solusi dan ketegasan pemerintah.
Saya membayangkan ketidaknyamanannya teman teman kompasianer yang berada di pulau Sumatera, Kalimantan dan Kepulauan Riau. Apa kabar kalian disana, semoga kabut asap ini segera berlalu.
Berbicara soal asap, saya sempat membaca informasi konon asap ini dijadikan simbol pada kehidupan manusia pada jaman dahulu. Asap ini dijadikan tanda bagi manusia dalam mengungkapkan adanya bahaya atau ridak.Sinyal asap merupakan salah satu dari bentuk komunikasi tertua yang ada di dalam sejarah . Sinyal asap ini adalah komunikasi visual yang digunakan pada jarak yang jauh.
Pada awalnya penggunaan isyarat diciptakan pada zaman Yunani masa pemerintahan raja Darius I (522 –486 SM) ketika mengalami kesulitan dalam pengiriman pesan berita kepada provinsi-provinsi di bawah kekuasaannya yang tersebar dari sungai Indus hingga Danube. . Isyarat yang digunakan adalah dengan menyuruh orang berdiri di ketinggian dan kemudian menyalakan api . Setiap asap yang ditimbulkan dari api tersebut akan menciptakan beberapa pesan yang akan diterima dan dimengerti oleh orang- orang yang dituju . Kecepatan sampainya pesan atau berita dari Sinyal asap ini kira - kira sama dengan kecepatan 30 kali lebih cepat dari pada menggunakan kurir yang berlari secara marathon yang pada masa itu memang lumrah digunakan bila ada pesan atau berita penting yang hendak dikirimkan . Angka yang terbilang sangat cepat pada masa itu .
Adapun pada zaman Cina kuno, para tentara yang memiliki tugas jaga ditempatkan di sepanjang Tembok Besar Cina untuk saling memperingatkan satu sama lain akan adanya serangan musuh dengan cara memberikan sinyal melalui menara satu ke menara lainnya . Niscaya mereka bisa mengirimkan pesan – pesan yang diinginkan sejauh 480 km atau 300 mil hanya dalam waktu beberapa jam saja .
Polybius , seorang sejarawan Yunani , datang dengan sistem Sinyal asap alfabet yang lebih kompleks sekitar tahun 150 SM . Dia menemukan system alphabet Yunani yang kemudian dikonversi menjadi karakter numerik . Sistem alphabet yang dikonversi menjadi karakter numerik ini dipergunakan untuk agar pesan lebih mudah disampaikan . Sistem ini dilakukan dengan cara memegang sepasang obor . Ide ini dikenal dengan nama “Polybius Square’ dan juga diperkenalkan dengan kriptografi dan steganografi. Konsep kriptografi pernah dipergunakan dengan hiragana jepang dan Jerman dalam Perang Dunia I .
Suku Indian dari Amerika Utara juga melakukan komunikasi dengan menggunakan Sinyal asap . Setiap suku mempunyai sistem sinyal beserta artinya masing - masing yang hanya bisa dimengerti dalam lingkup terbatas . Pengirim sinyal memulai dengan api unggun , biasanya api unggun tersebut dibuat dengan menggunakan rumput kering yang dibakar dan selanjutnya akan menyebabkan kumpulan - kumpulan asap yang bergerak naik ke atas . Rumput - rumput tersebut di ambil pada saat kondisinya kering dan ikatan - ikatan rumput lain yang juga kering akan dibakar kemudian ke dalam api agar api menyala terus menerus sesuai keinginan penggunanya . Lokasi dari asap dan bentuk kecondongan membumbungnya asap ( posisi membentuk semacam kerucut ) tersebut mempunyai arti tertentu . Jika pengirim pesan membentuk suatu kumpulan asap yang bentuknya makin mengecil dari arah bawah ke atas ( ujung kerucut di atas ), ini menandakan bahwa semuanya dalam keadaan baik - baik saja . Tapi apabila sang pengirim pesan membentuk dari asap yang dihasilkannya makin mengecil dari arah atas ke bawah ((ujung kerucut di bawah ) , maka hal itu berarti menandakan adanya bahaya yang mengintai .
Sinyal asap masih digunakan hingga saat ini untuk memenuhi berbagai kepentingan . Di Roma , asrama Kardinal (tempat para kardinal terpilih dari berbagai negara di seluruh dunia dikarantina hingga akhirnya terpilih Paus baru) menggunakan sinyal asap untuk mengindikasikan terpilihnya Paus baru . Kardinal - kardinal yang memenuhi syarat mengadakan surat suara rahasia sampai seseorang menerima suara minimal dua per tiga plus satu dari jumlah seluruh kardinal yang memiliki
hak suara . Surat suara akan dibakar setiap habis pemilihan , tiap hasil gagal atau berhasil terpilihnya Paus baru berarti bahan kimia berbeda yang dimasukkan ke dalam pembakaran agar menghasilkan warna asap yang berbeda . Di luar gereja katedral , umat Katolik menanti timbulnya asap putih dari cerobong asap , karena asap dengan warna hitam mengindikasikan pemilihan yang gagal dan asap dengan warna putih mengindikasikan bahwa Paus baru telah terpilih dan hal itu berarti umat katolik telah memiliki pemimpin agama yang baru .