Waktu berlalu bak sebuah anak panah yang meluncur keluar dari busurnya. Tanpa terasa, putriku, Putri Natalia Japardi, walau masih di kelas 3 SMA, sudah memiliki semakin banyak keterampilan a la chef dan kali ini Putri punya waktu untuk masak dengan dibantu adiknya, Vaneza Puja Natalia Japardi, hanya dengan resep yang saya ajarkan kepadanya via video call Whatsapp.
Filosofi kami dalam memasak adalah bahwa kami tidak terikat komposisi maupun kuantitas bahan-bahan (resep ada di dalam otak), dan dengan demikian setiap kali memasak masakan yang sama, terdapat variasi minute (mestinya menit saja, bermakna "sangat kecil"), karena walaupun sebuah resep dituliskan dalam buku, rasa masakan yang dimasak berdasar resep itu pada kali berikutnya tidak akan sama persis. Diperlukan sebuah golden tongue  untuk bisa merasakan perbedaannya, dan itu bukan hal yang penting. Yang penting makan enak!
Bahan-bahan yang digunakan juga minim, namun yang penting, sesuai nama resepnya, masakan ini menggunakan mentega asli merek Golden Churn, bukan Udang Saus Mentega yang dijual orang, yang menurut kami adalah kaleng-kaleng, karena namanya saja demikian, tapi biasanya mentega mereka substitusi dengan margarin yang jauh lebih murah.
Waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan bahan dan memasak masakan ini juga singkat.
Bahan-bahan:
Udang 1 kg, buang kepala
Minyak goreng 1 sdm
Bawang putih 3 siung, haluskan
Opsional: Cabe rawit hijau 3 bh, iris tipis
Kecap manis 2 sdm
Mentega cap tong (Golden Churn) 1 sdm
Cara Memasak:
Dengan api kecil, ungkep udang tanpa air sampai agak matang, angkat. Dengan api sedang, tumis bawang putih dalam minyak goreng, masukkan kecap manis dan irisan cabe rawit hijau, lalu masukkan udang. Kecilkan api dan masukkan mentega, aduk, lalu angkat.
Jonggol dan Ngunut, 16 Januari 2021
Johan Japardi, Putri, dan Eca
