Disebut sebagai aliran sesat oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Maluku Utara (Malut), pemimpin Syiah Ja’fariyah angkat bicara. Sebagaimana rilisnya yang disampaikan anggota Syiah Ja’fariyah, Riski Novaris Buamona, pemimpin Syiah Ja’fariyah Malut Nawawi Husni menyatakan MUI Malut keliru dan hanya mengikuti egoisme berdasarkan fanatisme terhadap satu pemahaman dalam Islam. Dia mengatakan dalam Islam secara umum terdapat dua mazhab besar yaitu Sunni dan Syiah. Meskipun penganut terbanyak adalah mazhab Sunni, tidak dapat dinafikan bahwa mazhab Syiah juga merupakan mazhab yang mu’tabarah dalam Islam yang diakui keabsahannya walaupun kedudukannya minoritas dalam dunia Islam. “Hal ini kembali dikukuhkan dalam Risalah Amman yaitu pertemuan ulama-ulama dari seluruh penjuru dunia di Kota Amman Yordania untuk membahas masalah-masalah firqah/pemahaman dalam Islam yang mana Syiah Ja’fariyah adalah salah satu firqah yang diakui, artinya perbedaan mazhab sunni dan syiah dalam hal khilafah maupun prinsip-prinsip fiqih itu diakui keabsahannya. demikin rilis dari Nawawi.  Maka kami   warga negara Indonesia dan Masyarakat Maluku Utara_ khususnya yang menganut mazhab Syiah Ja’fariyah sangat menyesalkan fatwa MUI Malut yang mengatakan Syiah ja’fariyah sesat. Lanjutnya, dia mengataka Negara Indonesia menjamin kehidupan berkeyakinan sesuai dengan keyakinan yang dianut warganya,maka jelaslah fatwa MUI malut bertentangan dengan hukum negara.
Â
Â
Â
Â