PAJAK : Membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa (part 1)
Sebuah Modernisasi
2002, tahun dimana tonggak sebuah kata “modernisasi” olehku yang bernama Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) mulai dipancangkan. Mengapa “modernisasi” ? Apakah sebuah kata “modernisasi” terdengar cool ?
Ketika telinga menangkap kata “modernisasi”, maka otak kita akan mengeluarkan berbagai hal canggih seperti super komputer, smartphone, tablet PC, touch screen, dan lain-lain…..ups..lupa..tahun segitu belum pada smartphone¸ maupun gadget lain yang sangat familiar dengan pendengaran kita saat ini.
Trus….mahluk apa sih “modernisasi “ itu… ???
Modernisasi….ya…betul, secara mendasar dan umum modernisasi bisa diartikan sebagai suatu perubahan dari sesuatu yang kuno (old fashion) kepada sesuatu yang baru (new style) dalam arti positip
Perubahan pada diriku yang dilakukan dalam proses modernisasi antara lain : pertama¸ perubahan untuk peningkatan kemampuan komputerisasi pada diriku dengan menggunakan teknologi informatika terkini dan terbaik; kedua, perubahan mendasar pola kerja dari pelaksanaan pekerjaan berdasarkan jenis pajak seperti PPh Orang Pribadi, PPh Badan, Pemotongan dan pemungutan PPh, PPN dan PBB , menjadi melakukan pekerjaan berdasarkan fungsi seperti fungsi pelayanan, pengawasan, konsultasi, pemeriksaan, penagihan, keberatan dan banding; dan ketiga, perubahan yang seharusnya menjadi inti dan senjata pamungkas dari modernisasi adalah perubahan mindset dan attitude tentang diriku olehku maupun menurut orang lain.
Perubahan pertama terkait teknologi informatika aku lakukan dengan membuat berbagai sistem yang nantinya akan terintegrasi di antara sistem yang ada serta melakukan upgrade kemampuan hardware, software maupun brainware.
Perubahan kedua yang aku lakukan adalah dengan merubah secara besar-besaran terhadap struktur diriku dari level tertinggi sampai dengan level terendah, yaitu dengan merubah struktur organisasi yang semula berdasarkan jenis pajak menjadi struktur organisasi berdasarkan fungsi.
Perubahan ketiga dan yang paling utama adalah perubahan mindset (pola pikir) dan attitude (perilaku). Perubahan ini merupakan hal yang paling utama dari modernisasi dimana perubahan ini tidak bisa aku lakukan sendirian. Ibarat kolam renang bertaraf internasional, maka aku hanyalah seseorang yang berusaha berenang dan membuat ombak di kolam yang terlihat tenang dipermukaan tapi sangat berarus dibawahnya.