Mohon tunggu...
Yohanis Tkikhau
Yohanis Tkikhau Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa jalanan

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dapatkah Aku Berdiri Teguh?

23 Juli 2019   09:33 Diperbarui: 23 Juli 2019   09:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang yang dirundung masalah

Sebagai manusia, hidup kita tidak pernah terlepas dari masalah. Mulai dari masalah sederhana sampai pada yang kompleks, baik antara kita dengan sesama maupun kita dengan diri kita sendiri. 

Masalah yang kita hadapi sangat beragam. Terutama berkaitan dengan kehidupan kita dimasa depan, apakah kita akan berhasil menggapai apa yang kita cita-citakan ataukah kita akan gagal. 

Kegagalan mencapai cita-cita pasti sudah banyak kita alami, misalnya putus sekolah, putus kuliah, berhenti bekerja atau dikeluarkan dari tempat kerja. Hal tersebut terjadi karena berbagai persoalan, misalnya kita malas belajar, atau malas untuk ke kampus, malas bekerja, atau karena melakukan kesalahan yang melawan aturan ditempat kerja maupun di sekolah dan kampus. 

Dengan kegagalan yang kita alami apakah kita sudah tidak berhasil? Apakah tidak ada kemungkinan lagi untuk mencapai cita-cita kita? Selain itu, apakah persoalan yang menimpa kita masih bisa kita perbaiki? Adakah cara yang dapat kita tempuh untuk merubah keadaan kita sekarang ini? 

Pertanyaan berkaitan dengan masalah yang menimpa kita seringkali membuat kita berpikir bahwa apakah kita masih mampu berdiri teguh diatas semua persoalan ini, ataukah kita akan menyerah dan takluk pada masalah yang kita hadapai? 

Hal ini menjadi pertanyaan refleksi bagi kehidupan kita. Sebuah pertanyaan yang hanya bisa dijawab oleh diri kita sendiri. Karena baik buruk hidup kita ditentukan oleh setiap keputusan dan tindakan yang kita pilih dan yang kita lakukan. 

Banyak orang sering berkata bahwa 'jangan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain tentang hidupmu, karena hidupmu adalah pilihanmu yang akan kamu jalani bukan yang orang lain jalani'. 

Kalimat ini tidak salah, namun juga tidak mutlak benar. Mengapa? Karena yang dikatakan orang lain belum tentu salah dan juga belum tentu benar. Maka pada konteks ini pepatah 'yang manis jangan cepat ditelan, dan yang pahit jangan cepat dibuang', mutlak berlaku. Artinya bahwa setiap masalah yang kita hadapi kita perlu untuk mempertimbangkan baik buruknya sebelum kita mengambil keputusan untuk bertindak. 

Jeksi Siokain, seorang penulis muda asal NTT, dalam bukunya yang berjudul 'Dapatkah Aku Menjadi Bijak?' mengatakan bahwa 'hendaknya pemuda Kristen membuat SESUATU menjadi segala sesuatu dan SEGALA SESUATU menjadi sesuatu'. Nukilan tersebut merujuk pada pemuda Kristen, namun bukan berarti bahwa hal tersebut tidak berlaku untuk pemuda pada umumnya. 

Sebagai orang muda kita seharusnya menjadikan setiap apa yang kita hadapi sebagai sesuatunya yang berarti dan sesuatu dapat kita rubah menjadi segala sesuatu bagi kehidupan kita. Artinya bahwa kita sebagai orang muda yang saat ini mengalami dilematika dalam menentukan setiap tindakan kita dituntut untuk bisa berbuat lebih dari apa yang bisa kita buat. Dengan memanfaatkan semua yang sedang kita hadapi dan meramu menjadi sesuatu yang bisa menuntun kita menuju apa yang hendak kita raih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun