Mohon tunggu...
Joanna Lie
Joanna Lie Mohon Tunggu... Lainnya - Project Assistant

Lulusan baru yang menulis sebagai hobi dan ingin berbagi perspektifnya.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Acara "Idiom Klasik dari Xi Jinping" dalam Rangka Menyambut Kunjungannya ke Indonesia

21 Desember 2022   12:00 Diperbarui: 21 Desember 2022   13:24 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam menyambut kunjungan Presiden Negeri Tirai Bambu ke Bali untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada 15-16 November lalu, TVRI meluncurkan acara spesial yang membahas "Idiom Klasik dari Xi Jinping". Acara yang ditayangkan oleh TVRI Nasional ini merupakan hasil kerja sama China Media Group (CMG), Nanyang Bridge Media, dan TVRI dan memiliki tiga episode yang telah tayang pada November 2022 lalu.

Acara "Idiom Klasik dari Xi Jinping" episode satu mendatangkan mantan Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Tiongkok, Soegeng Rahardjo, dan Intelektual Muda Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus Wakil Sekjen Perhimpunan Alumni Tiongkok di Indonesia, Sukron Makmun, untuk membahas dua idiom klasik yang pernah dikutip oleh Presiden Tiongkok, Xi Jinping dalam memperlihatkan konsep kerja samanya dengan Negara lain.

"Jika Anda membuat rencana, Anda harus membuat rencana untuk seluruh masyarakat, bukan untuk diri sendiri" dan "sulit bagi seseorang untuk bangkit sendirian, tetapi akan lebih mudah dan cepat jika bangkit bersama-sama" merupakan idiom yang sering diucapkan oleh Xi.

Idiom-idiom yang dikutip oleh Presiden Xi memperlihatkan bagaimana beliau mementingkan kerja sama antar Negara dan menang bersama. Pria yang pernah menjabat sebagai Dubes RI untuk Tiongkok itu menuturkan pandangannya terhadap Xi "saya berpendapat bahwa diplomasi yang dilaksanakan oleh Tiongkok dibawah kepresidenan Xi Jinping akan berdasarkan pada prinsip keadilan, kesetaraan, moralitas dan multilateralisme dalam rangka mencapai win-win situation atau saling menguntungkan, menang bersama, dan membangun bersama". Sukron menambahkan meskipun ia tidak pernah bertemu dengan Presiden Xi, ia dapat melihat bahwa Presiden Xi adalah seseorang yang banyak menunjukan kerja nyata dibandingkan retorika, sangat egaliter, orang setia, dan patut menjadi pemimpin yang dicontoh oleh rakyatnya.

Dengan kondisi dan situasi global yang tidak menentu dan Negara-negara yang menginginkan perdamaian yang berkelanjutan dan inklusi yang lebih besar membuat Negara-negara harus bekerja sama agar dapat mengatasi masalah dunia lebih cepat dan hal ini harusnya disadari oleh semua pihak tutur mantan Duta Besar RI untuk Tiongkok ini. Hal ini juga ditambahkan oleh Sukron bahwa individu atau Negara-negara harus menghadapi kondisi global yang saat ini sedang tidak stabil. Terutama dengan Indonesia dan Tiongkok yang saling membahu ia percaya bahwa ini akan menciptakan kekuatan yang luar biasa.

Tekad untuk mencapai keuntungan bersama juga menjadi kunci penting permasalahan global karena pemulihan ekonomi dan pembangunan global membutuhkan solidaritas inklusif yang dilakukan oleh semua Negara. Itu sebabnya multilateralisme sangat penting untuk menciptakan perdamaian dan kemakmuran dan idiom yang Presiden Xi sangat berkaitan dengan jalan ini tambah Soegeng di akhir acara.

Sebagai penonton yang menonton acara ini saya dapat merasakan bahwa Presiden Xi adalah seseorang yang bertanggung jawab akan perkembangan Negara dan mengikuti multilateralisme sejati. Hal ini juga terlihat sebagaimana Tiongkok yang mendukung Indonesia ketika memainkan peran konstruktif dalam acara KTT G20 Bali lalu. Tidak hanya itu Indonesia dan Tiongkok sama-sama pengikut setia sistem multilateralisme dan memiliki kepentingan dan konsensus di berbagai bidang untuk memajukan bangsa dan mempererat hubungan kerja sama.

Seperti harapan Presiden Jokowi, semoga dengan terlaksananya KTT G20 Bali ini akan menjadi momentum agar dunia bisa menjadi lebih baik. Recover Together, Recover Stronger!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun