Mumpung masih dalam suasana anget-angetnya demam bal-balan maka tak ada salahnya di akhir pekan ini saya ikutan nimbrung soal olahraga kolosal yang penggemarnya merata hingga pelosok negeri.
Saya sendiri bukanlah penggemar berat sepakbola, namun jika melihat pertandingan terutama babak final antarkesebelasan kelas professional, apalagi berlingkup internasional (baca: antarnegara) - lumayan juga untuk ikutan menontonnya.
Yang jelas kalau ada temen mengajak nonton, ya ikutlah nongkrong bareng di depan TV. Bahkan kalau diminta menebak siapa yang menang biasanya saya hanya asal-asalan menjawabnya karena tak punya banyak referensi untuk hal itu. Â
Sayapun sesungguhnya tidak pernah menjagokan sebuah kesebelasan, semuanya kalau sudah masuk babak final tentunya mereka termasuk kesebelasan terbaik, layak merebut juara.
Nah, omong-omong soal pertandingan bal-balan ini banyak hal yang bisa dicermati, mulai dari daftar para pemain yang diturunkan untuk bertanding, pelatihnya, wasitnya, kondisi, tempat atau lokasi/lapangan, penonton/supporter, keadaan cuaca, hingga proses berlangsungnya laga termasuk kejadian menarik banyak disorot oleh mereka yang jeli mengamati dalam setiap berlangsungnya pertandingan.
Seringpula hal yang secara tidak langsung atau hal di luar lapangan dikaitkan manakala kesebelasan yang dijagokannya kalah atau menang, sehingga semakin melengkapi bahan sorotan atau analisis menurut amatan sesuai versi masing-masing.
Ehm...ternyata menyorot dunia bal-balan memang asyik, semakin asyik kalau ada dua temen yang berbeda dukungan terhadap kesebelasan yang akan/sedang 'bertarung' di event final, membuat forum diskusinya semakin seru atas pendapat masing-masing.
Lantas bagi saya sendiri, apanya yang menarik ditonton?
Menimbang, mengingat, dan sekali lagi bahwa saya bukan pecandu sepakbola, alias kurang banyak referensi tentang dunia persepakbolaan- tentunya sesuatu yang menarik perhatian hanya satu, yakni "ketika bola mulai menuju ke arah gawang" dan disitulah tegangan syaraf naik turun, penuh tension untuk menyeriusi tontonan.
Jika bola yang 'ditembakkan' ke arah gawang melesetpun atau hanya menyentuh mistar, ini semakin meningkatkan tegangan syaraf.