Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Tangkal Covid-19, Jangan Abaikan Daya Tahan Mental

26 Mei 2020   04:02 Diperbarui: 26 Mei 2020   11:09 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (sumber: meandpsy.blogspot.com)

Menghadapi wabah Covid-19 banyak hal perlu dilakukan. Apalagi mengingat kita belum pernah mendapatkan sosialisasi atau pelatihan berkait bencana nonalam seperti wabah penyakit yang merambah ke hampir seluruh wilayah Indonesia, hingga kini telah menjangkiti 20 ribu orang lebih.

Sejak badan kesehatan dunia atau WHO (12/3) mengumumkan Covid-19 sebagai pandemi maka sejak itu pula difusi informasi dikemas dalam protokol kesehatan terus digencarkan dengan harapan diketahui masyarakat luas, sebagai pedoman praktis menghadapi wabah tersebut.

Sejumlah langkah untuk menekan sebaran virus digalakkan, seperti social distancing yang selanjutnya sejak 20 Maret lalu WHO mengubah frasa menjadi physical distancing -- sehingga setiap orang tetap bisa/tetap terkoneksi dengan orang yang dicintai, teman, antarkeluarga, antarkomunitas, misalnya menggunakan sosial media, konferensi video, maupun lewat telepon.

Protokol kesehatan juga selalu menekankan perlunya mencuci tangan dengan air mengalir, jaga jarak fisik 1-2 meter, mamakai masker di tempat umum, dan menjaga imunitas tubuh/daya tahan tubuh, semuanya telah dijelaskan/disebar melalui berbagai media.

Seperti halnya menjaga imunitas atau daya tahan tubuh bisa dilakukan dengan mengonsumsi vitamin/suplemen, menjaga kualitas tidur/istirahat, berolah raga, pola hidup bersih-sehat. Di samping pemenuhan kebutuhan tubuh yang bersifat fisik tersebut, kebutuhan non-fisik pun jangan diabaikan, layak diperhatikan supaya kondisi kesehatan lahir dan batin berimbang.

Itu sebabnya, kebutuhan non-fisik (daya tahan mental) ini perlu pula mendapat perhatian karena tidak kalah pentingnya seperti halnya kesehatan fisik atau jasmani.

Pentingnya daya tahan mental di masa pandemi Covid-19 mengingat fenomena stress, cemas, trauma atau bagi yang tak terkendali bisa menimbulkan panik, depresi maupun gangguan mental lainnya.

Barang tentu banyak penyebab kenapa fenomena gangguan mental ditemui di masa pandemi. Dampak penerapan protokol kesehatan, terjadilah apa yang disebut pembatasan ruang gerak fisik, karantina diri secara mendadak, jauh dari dunia luar/komunitas, terpisah secara fisik seperti diberlakukannya bekerja/belajar dari rumah, stay at home yang berlangsung berhati-hari telah mengundang rasa jenuh, ini bisa menimbulkan gangguan mental.

Belum lagi gencarnya terpaan media, terutama yang sumbernya tidak jelas, telah ikut mewarnai ruang publik jika tidak selektif dalam mencari, memilah dan memilihnya akan turut pula memengaruhi pengonsumsi berita, sehingga menimbulkan cemas, resah dan sebagainya.

Menghadapi kondisi demikian, beberapa upaya perlu dilakukan untuk menjaga daya tahan mental dengan tetap waspada tetapi tidak panik dan takut berlebihan ketika wabah Covid-19 belum mereda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun