Mohon tunggu...
Joko Martono
Joko Martono Mohon Tunggu... Penulis - penulis lepas

belajar memahami hidup dan kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Saya Menulis, Saya Membela

10 Januari 2018   10:21 Diperbarui: 10 Januari 2018   10:31 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menulis di media, termasuk menulis di medium kompasiana.com di antaranya bertujuan untuk saling berbagi informasi, membangun relasi, berkolaborasi, sehingga tulisan dalam bentuk atau bertopik apapun diharapkan mengundang interaksi dan diskusi di ruang publik virtual ini menjadi semakin dinamis, untuk membangun pengetahuan bersama.

Saya akan menulis hanya kalau ada passion, atau kalau muncul hasrat dan waktu untuk menulis. Saya juga menulis bilamana ada peristiwa/kejadian yang urgent, perlu segera dipublikasikan untuk diketahui khalayak (peristiwa gempa bumi, banjir, tanah longsor, dan bencana alam lain yang sifatnya darurat).

Bahkan saya akan menulis bilamana untuk mencipta suasana senang, menghibur, karena keseimbangan manusia hidup antara lain, perlu (1) menjalani kerja pokok, (2) istirahat cukup, dan (3) senang/perlu hiburan. Nah untuk memenuhi kesenangan/hiburan itulah tulisan-tulisan yang ringan dan lucu juga layak untuk ditulis.

Mungkin kita perlu pula belajar filosofi olahraga Golf. Di sana terkandung pula pengertian tentang Game of Life = Golf. Kapan saatnya pukulan keras dilakukan, kapan pukulan sedang, dan kapan kita harus melakukan pukulan lembut/pelan berdekatan dengan hole. Irama kehidupan manusia nampaknya seperti gambaran tersebut. Menulispun kalau boleh saya gambarkan demikian adanya.

Tanpa berniatan untuk menggurui (baca: ngeles), secara umum hanya ada dua bentuk tulisan yaitu tulisan fiksi dan tulisan non-fiksi. Tulisan fiksi, tulisan yang merupakan ide murni/ada dalam pikiran diri penulis (dunia subyek), menuntut pengembangan daya imajinasi, proses kreatif yang sangat personal dan otentik. Sedangkan tulisan non-fiksi,tulisan berupa/tentang fakta yang ada di sekitar kita (dunia obyek).

Seperti halnya di kompasiana.com, banyak tulisan ditemui dan cukup beragam. Tulisan dalam bentuk fiksi misalnya cerpen, novel, dongeng, puisi, drama, dan lainnya. Demikian halnya tulisan non-fiksi, di antaranya: artikel ilmiah, artikel ilmiah popular, makalah, laporan hasil riset/penelitian, laporan peristiwa/kejadian, artikel/tulisan opini, dan sejenisnya.

Barang tentu, tulisan-tulisan yang berhasil tayang dikompasiana (by name) itu tidak terlepas dari latar belakang, motivasi, termasuk tendensi yang melekat pada diri penulisnya. Seiring perkembangan zaman, meminjam tradisi fenomenologi, bahwa khasanah kajian ilmu komunikasi sudah berkembang. Tidak bisa lagi dipisahkan antara subyek dan obyek bahasa.

Artinya, subyek atau pengguna bahasalah yang menjadi faktor sentral dalam kegiatan wacana, karena subyeklah yang mula-mula memilih dan menggunakan bahasa untuk menyampaikan maksud tertentu (Eriyanto, 2001). Ini sejalan dengan Fiske (1990) yang menyebut bahwa pengertian komunikasi adalah produksi dan pertukaran makna.

Dalam perspektif konstruktivisme, produk media adalah man made, subyektivitas manusia pembuatnya adalah hal yang wajar terjadi sehingga untuk dapat disebut sebagai realitas obyektif adalah tidak mungkin. Ditambah lagi bahwa di era kekinian dimana media telah mengindustri, bukan tidak mungkin komodifikasi berita banyak dilakukan. Ini penting dipahami bagi mereka yang belum melek media di zaman now.

Lantas, apa hubungan dengan judul tulisan ini? Saya Menulis, Saya Membela?

Ya, yang jelas produk-produk berupa tulisan di kompasiana dalam bentuk apapun (fiksi atau non-fiksi) dapat dibilang tidak terlepas dari unsur subyektivitas penulisnya. Mau contoh?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun