Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kalau Kita Kena COVID19, Apa yang Harus Kita Lakukan?

18 Maret 2020   19:58 Diperbarui: 18 Maret 2020   20:06 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengamati percakapan seorang warga di salah satu stasiun televisi tanggal 18 Maret 2020, di mana isterinya baru pulang dari Jepang dan mengalami gangguan kesehatan berupa demam dan Rumah Sakit Rujukan mengatakan dipulangkan saja ke rumah.

Karena dokter yang menangani tidak berani pulang ke rumah sampai hasil pemeriksaan sang isteri itu keluar, maka sang suami dan isteri memutuskan untuk menginap di hotel karena hasil pemeriksaan belum keluar. Apalagi ketika dokter yang menangani mengatakan kalau dia pulang takut keluarganya bisa terpapar virus COVID19. Dokter hanya menjelaskan bahwa pemulangan isteri tadi sesuai arahan Kepala Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta.

Ini menunjukkan perlunya penanganan penderita COVID19 agar hasilnya lebih baik.

Keputusan sang suami dan isterinya untuk menginap di sebuah hotel merupakan upaya yang untuk melindungi keluarganya.

Namun pada saat yang sama telah menimbulkan risiko baru di lingkungan hotel tempat mereka menginap. Apalagi kalau pihak hotel tidak mengetahuinya. Seandainya pihak hotel tahu, maka bisa langsung dilakukan disinfektisasi untuk mencegah terpaparnya orang di sekitar hotel tersebut.

Tapi kalau suami dan isterinya memberitahukan bahwa sang isteri sedang menunggu hasil pemeriksaan yang ada kemungkinan terpapar COVID19 dan baru pulang dari Jepang, barangkali pihak hotel bisa menolak untuk menerima dengan alasan perlindungan bagi pekerja dan tamu hotel lainnya.

Di sinilah letak perlunya penanganan COVID19 ini secara baik. Apalagi kalau itu menyangkut warga masyarakat yang secara ekonomi kurang mampu. Misalnya tidak mampu untuk menginap di hotel, tidak mampu membeli masker atau alat perlindungan lainnya. Pihak Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Pemerintah Daerah dan warga masyarakat harus bisa bekerjasama agar jumlah yang kena COVID19 bisa dikurangi.

Dari percakapan seorang warga yang isterinya mengalami gangguan kesehatan dan hasilnya belum turun menunjukkan betapa pentingnya kebersamaan semua pihak untuk menghadapi pandemi ini.

Mungkin daya tampung rumah sakit juga terbatas. Berbagai pihak sudah menyarankan agar ada transparansi misalnya berapa warga yang sudah terinfeksi, yang masih menunggu hasil, dan lain-lain.

Semoga COVID19 segera bisa diatasi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun