Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bagaimana Melindungi Negeri dari Kejahatan Pariwisata?

9 Oktober 2018   14:32 Diperbarui: 10 Oktober 2018   11:10 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Tantangan pariwisata itu pada umumnya meliputi infrastruktur yang tidak memadai (seperti tempat penginapan dan alat transportasi yang kurang baik), mahalnya biaya, serta keamanan di tempat wisata.

Namun tidak menyangka bahwa di Indonesia keamanan menjadi salah satu faktor mengingat pada umumnya semua beragama dan biasanya setiap agama mengajarkan kebaikan dan melindungi orang asing. Bahkan sudah sejak lama alasan utama orang asing datang ke Indonesia karena keramahtamahan rakyat Indonesia.

Namun berita pagi ini sepertinya menyingkapkan sesuatu yang tersembunyi yakni munculnya predator pariwisata yang membuat tidak nyaman para turis. Seorang warga Inggris diberitakan diperkosa oleh tukang laundry, Oktovianus Tabesi (31) saat itu turis berwisata di Pantai Nelayan, Kuta Selatan, Bali. Walaupun jarang terjadi, tapi ini sangat mencoreng Bali sebagai "pulau dewata" yang selama ini dianggap sangat nyaman bagi turis.

Sebelumnya seorang turis asal Perancis juga diperkosa di Labuhan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh pemandu wisata sendiri yang dilaporkan kepada kepolisan tanggal 13 Juni 2018.

Kenapa di negeri yang 100% beragama ini terjadi pemerkosaan? Sementara di negeri Barat yang sering dicap tidak beragama tidak terjadi lagi seperti itu?

Padahal negeri kita sedang berupaya mendatangkan 20 juta turis karena ini akan memberikan pemasukan ke kas negara dan pada waktunya digunakan untuk membangun negeri.

Ternyata bukan hanya di Bali dan Labuhan Bajo, seorang wisatawan asal China, bernama TJ (34) juga dilaporkan diperkosa oleh dua orang pria tak dikenal saat berwisata di Kota Wamena, Ibu Kota Kabupaten Jayawijaya, Jumat (13 Juli 2018). Wisatawan asal China tersebut sedang berjalan kaki untuk berkunjung ke salah satu objek wisata di Kampung Kurulu, Kota Wamena.

Di tengah perjalanan korban bertemu dengan dua orang pria tak dikenal yang menawarkan diri sebagai guide. Namun kedua pria itu memperkosanya di bawah ancaman parang, kemudian langsung melarikan diri. Korban kemudian melapor ke kantor polisi setempat dengan menggunakan becak ke Polres Jayawijaya.

Korban diketahui berkunjung ke Wamena hendak pergi ke Kampung Aikima untuk melihat mummi yang ada di kampung tersebut. Pihak Polres Jayawijaya masih terus melakukan pengejaran terhadap dua pria pelaku pemerkosaan itu.

Tahun 2018 ini turis asal Amerika bernama Julia Liyuan juga diperkosa di pesisir Pantai Kuta, Bali. Sebelum diperkosa, Julia mengkonsumsi minuman keras (miras) khas Bali bersama pelaku, Indra Kumala (34) dan seorang rekannya bernama Made. Hingga tibalah perlakuan bejat di atas pasir pantai, korban pun melaporkan hal tersebut ke polisi hingga akhirnya polisi memburu tersangka yang kabur ke tanah Sumatra.

Turis Australia bernama LK Taylor (28). Ia menjadi korban perampokan dan perkosaan di Bali tahun 2013. Kejadiannya berlangsung di Villa Damais, Jalan Bumbak Nomor 189, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali, Sabtu, 27 April 2013. Awalnya korban sedang tidur kemudian tersangka masuk langsung mengarahkan lampu senter dan pisau ke korban, lalu perkosaan pun terjadi. Pelaku juga membawa kabur barang-barang berharga milik korban berupa 3 iPad, 2 iPhone, serta uang tunai Rp 1.500.000 dan 600 dollar Australia.Total kerugian materi mencapai Rp 47,5 juta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun