Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan Jembatan penyeberangan orang (JPO) di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman hingga Jalan MH Thamrin bakal dirombak menjadi lebih kekinian. Total ada 12 JPO yang akan diperbaiki, tapi fokus utama pada 3 JPO di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman yang lebih dulu digarap.
Untuk mendukung rencana baik Wagub DKI ini berikut beberapa saran. Pertama JPO dapat dibuat menjadi tangga berjalan sehingga tidak akan menjadi tempat orang berjualan seperti saat ini masih terjadi di JPO stasiun kereta api Bogor.
Kedua JPO bisa dibuat agar bisa digunakan dalam segala cuaca, termasuk saat hujan. Jadi perlu dibuat atap atau penutup yang membuat penggunanya merasa nyaman. Hampir semua JPO sebenranya sudah dibuat sebaik mungkin namun masih terlihat banyak orang yang segan menggunakannya karena sudah timbul kesan tidak nyaman.
Ketiga perlu dijaga oleh petugas 24 jam sehingga JPO bukan tempat untuk melakukan kejahatan seperti perampokan. Wagub DKI bisa bekerjasama dengan pihak Kepolisian. Sudah menjadi rahasia umum bahwa orang sering menghindari JPO karena keamannya dianggap kurang. Kalau sudah tahu begini seharusnya pihak berwajib perlu memberi perlindungan kepada masyarakat dengan mencegah jalangan samapai ada lagi JPO yang disalahgunakan untuk kejahatan.
Apalagi Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan JPO itu akan lebih ramah bagi pejalan kaki serta lebih hemat energi setelah diperbaiki nanti, dan dapat mencegah kasus criminal. Wagub Sandi lebih lanjut mengatakan "Kita harapkan ini juga akan mencetak bentuknya jauh lebih kekinian, tidak lagi model zamanold, tapi zaman now." Apalagi anggaran 3 JPO yang akan dibenahi, yakni JPO Ratu Plaza, JPO Gelora Bung Karno, dan JPO Polda Metro Jaya, diperkirakan sebesar Rp 56 miliar.
Wagub lebih rinci menjelaskan untuk JPO Ratu Plaza, misalnya, anggaran perbaikan konstruksi diperkirakan sebesar Rp 17.394.300.000. Anggaran sebesar itu sudah termasuk pemasangan lift, instalasi listrik, penerangan sistem solar cell, dan jalur khusus kursi roda, atau kereta dorong serta PPn 10 persen.Â
Dengan biaya sebesar itu kiranya ketiga saran di atas sudah bisa menjadi bahan pertimbangan.