Mohon tunggu...
Jimmy Haryanto
Jimmy Haryanto Mohon Tunggu... Administrasi - Ingin menjadi Pembelajaryang baik

Pecinta Kompasiana. Berupaya menjadi pembelajar yang baik, karena sering sedih mengingat orang tua dulu dibohongi dan ditindas bangsa lain, bukan setahun, bukan sepuluh tahun...ah entah berapa lama...sungguh lama dan menyakitkan….namun sering merasa malu karena belum bisa berbuat yang berarti untuk bangsa dan negara. Walau negara sedang dilanda wabah korupsi, masih senang sebagai warga. Cita-cita: agar Indonesia bisa kuat dan bebas korupsi; seluruh rakyatnya sejahtera, cerdas, sehat, serta bebas dari kemiskinan dan kekerasan. Prinsip tentang kekayaan: bukan berapa banyak yang kita miliki, tapi berapa banyak yang sudah kita berikan kepada orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Selamat Persija, Perbaikilah Sepak Bola dan Indonesia

19 Februari 2018   15:12 Diperbarui: 19 Februari 2018   16:24 1473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Persija menjadi juara Piala Presiden 2018 setelah mengalahkan Bali United di stadion utama Bung Karno dengan skor 3-0 tanpa balas. Berbagai hadiah juga tentu berhasil diraih.

Stadion Utama Gelora Bung Karno yang dibuka tanggal 24 Juli 1962 itu dulunya merupakan salah satu stadion terbesar di dunia krena mampu menampung 120.000 penonton. Sekarang ini setelah direnovasi hanya mampu menampung sekitar 77.000 penonton dengan kondisi yang lebih baik dan nyaman tentunya.

Bagaimana menjaga pamor Stadion itu? Warga Jakarta, terutama pendukung Persija, pantas memberi contoh bahwa Indonesia itu sudah merupakan bangsa dan negara yang maju. Kini dimasukkan ke dalam kelompok 20 negara mju dunia (G-20) dengan kekuatan ekonomi (Pendapatan Domestik Bruto) 13.000 triliun rupiah atau satu triliun dolar.

Perilaku kampungan yang suka merusak harus ditinggalkan. Kalau tidak dengan mudah akan dikritik penonton Malaysia atau negara lain dengan mengatakan bahwa Indonesia memang belum pantas naik kelas.  

Masih segar dalam ingatan kita kalau ada pemain sepak bola yang dengan bangga bisa mencelakai pemain lawan dengan sangat halus luar biasa sehingga wasit tidak melihat dan tidak menghukumnya. 

Perilaku seperti ini sudah hilang dan bukan lagi dianggap kelebihan. Bahkan ketika pemain lawan cedera sementara bola masih di lapangan, pemain kitapun sudah terbiasa segera membuang bola ke luar lapangan agar wasit bisa memberikan bantuan kepada pemain lawan yang tergeletak itu.

Mengapa warga Jakarta atau pendukung Persija perlu memberi contoh? Karena warga ibu kota secara wajar memiliki warga yang lebih terpelajar dan lebih cerdas. 

Sepak bola itu harus tetap kita jadikan sebagai permainan; ada kalanya menang dan ada saatnya kalah. Saat tim kita menang tentu saja boleh senang tapi tidak perlu dirayakan berlebihan hingga merusak. Sebaliknya ada kalanya tim kesayangan kita kalah, tidak apa-apa. Tidak perlu merusak untuk meluapkan kekecewaan.

Warga ibu kota meliputi presiden, menteri, anggota DPR, pengusaha, akademisi, wartawan, dan tokoh masyarakat lainnya. Jika stadion utama Bung Karno yang baru direnovasi dengan ratusan miliar uang rakyat tidak bisa dipelihara dengan baik, bahkan dirusak oleh warganya sendiri, apa kata dunia?

Semoga warga Jakarta, khususnya pendukung Persija, memulai era baru tahun 2018 ini dengan sikap sportif dan peduli sehingga bangsa kita memang pantas jadi warga negara maju G-20.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun