Mohon tunggu...
Andri S. Sarosa
Andri S. Sarosa Mohon Tunggu... Insinyur - Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Insinyur lulusan Usakti

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

PS 1 Pulang Kampung

16 Juni 2020   09:23 Diperbarui: 16 Juni 2020   09:37 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ngomong-ngomong soal konsol game, tentunya ini bagian dari sejarah hidup gue.

Bayangin, sejak tahun 1995 alias 1 tahun sejak pertama kali diluncurkan, gue, yang saat itu berumur 29 tahun, udah beli Konsol Game Play Station (PS1).

Ketuaan ngga sih? Rasanya ngga juga.. menurut gue, justru PS1 yang telat nongol, kenapa baru nongol saat gue setua itu? hahaha...

Waktu itu pernah juga coba beli Nintendo sebagai perbandingan tapi ternyata gue lebih memilih Play Station dari sisi variasi game-nya.. Alhasil Konsol Nintendo-nya gue kasih ke keponakan.

Saat menikah setahun kemudian di usia 30, PS1 tetap gue bawa kedalam kehidupan rumah tangga baru sebagai barang kesayangan. Bahkan virus PS1 sempat gue tulari ke istri gue sehingga dia juga mulai suka memainkan game Die Hard yang lumayan seru.

Nah, di tahun 1997 itu pula gue mendapat tugas training ke Jepang selama 1 tahun. Konsol PS1 yang berwarna abu-abu muda itupun tetap gue bawa sebagai sarana hiburan disana anggap aja PS1-nya "pulang kampung" karena Konsol PS1 ini buatan Sony Jepang dan diluncurkan perdana di Jepang pada 3 Desember 1994.

Saat di Jepang, teman-teman yang orang Jepang-pun memperingatkan bahwa CD PS1 yang gue bawa dari Indonesia itu adalah CD bajakan alias kopian. Jika ketauan oleh yang berwajib, bisa panjang urusannya. Saking takutnya, ya udahlah gue rela'in CD yang dari Indonesia gue "musnahkan".

Terus gimana dong nasib gue, masa ngga main PS selama setahun?

Berkat petunjuk teman-teman, gue diarahkan ke gang-gang kecil diseputaran Nipponbashi, Osaka Jepang  yang dikenal sebagai "Den Den Town", alias pusat perbelanjaan produk-produk elektronik, seperti Glodok di Jakarta. Nah di gang-gang kecil itulah banyak toko-toko yang menjual CD PS1 bekas, sedangkan di jalan-jalan utamanya menjual CD PS1 baru.

Kenapa cari yang bekas?

Yang baru dan ori mahal bro... sekitar 5.000 Yen perkeping CD alias Rp. 500.000 (kurs waktu itu). Kalau beli CD bekas, hanya dihargai 500 Yen (Rp. 50.000). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun