Mohon tunggu...
jihan RachmadinaUtami
jihan RachmadinaUtami Mohon Tunggu... Jurnalis - ichan_ie

Mahasiswi UNIDA

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Liberalisme, Mengenal Teori Hubungan Internasional

19 Oktober 2019   19:45 Diperbarui: 19 Oktober 2019   19:50 2093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Liberalisme muncul pertama kali sebagai wujud dari trauma masyarakat akan terjadinya perang dunia I dan perang dunia II di masa lampau. Perspektif  ini ada karena gagasan yang dikemukakan oleh tokoh dunia bernama Woodrow Wilson, atas usulannya yang terkenal yaitu pendirian Organisasi internasional LBB ( liga bangsa bangsa ).

Ia beranggapan bahwa LBB sebagai organisasi internasional dapat menjamin keamanan dan menjaga masyarakat dari timbulnya peperangan di dunia.

Kaum liberalis berpandangan bahwa cara untuk menghindari terjadinya perang ialah dengan menjalin kerjasama  antar negara untuk keamanan bersama. Liberalisme berpandangan optimis sesuai dengan sifat dasar yang dimiliki manusia pada umumnya.

Mereka juga berpendapat bahwa kejahatan perang dapat dihindari ketika manusia memakai alat pikiran mereka untuk mencapai suatu kerjasama yang saling menguntungkan.

Tiga asumsi dasar liberalisme menurut Jackson dan Sorensen :

  • Pandangan positif sesuai denga sifat dasar manusia
  • Keyakinan bahwa hubungan internasional selalu bersifat kooperatif dari pada konfliktual.
  • Percaya pada kemajuan dan perubahan.

Teori ini sangat menghargai manusia sebagai makhluk yang baik yang diciptakan oleh Tuhan. Sehingga, ketika kebaikan mereka harus terbentur dengan kepentingan yang mereka wajib penuhi, orang liberalis percaya bahwa mereka akan mencoba untuk menggunakan cara cara kooperatif yang mengutamakan agar manusia  menjalin kerjasama dan persahabatan yang baik antar makhluk hidup ketimbang ke arah hal hal yang bersifat konfliktual condong pada  kekerasan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun