Sering kita melihat pencapaian seseorang sebagai tolak ukur atas apa yang harus kita kerjakan atau lakukan. Tak jarang pula kita mati-matian melakukan sesuatu untuk dapat menyamakan atau melebihi pencapaian seseorang. Â
Saya berani pastikan bahwa hidup tidak akan bahagia dan kita tidak akan pernah puas dengan segala rupa pencapaian yang berhasil diraih jika kita terus-menerus seperti itu. Saya sangat yakin karena yang sebenarnya sedang dikejar adalah ego diri sendiri yang selalu ingin terlihat 'lebih' dari siapapun. Hal-hal yang dilakukan juga bukan semata-mata untuk mengembangkan kemampuan pribadi.
Betapa jahatnya kita terhadap diri sendiri yang enggan mengapresiasi kemajuan dan bersyukur atas apa yang berhasil dilewati, betapa teganya kita terhadap diri sendiri jika hanya menghabiskan tenaga untuk melirik perkembangan seseorang yang dirasa bakal menyaingi.Â
Berbeda halnya jika kita menjadikan seseorang sebagai panutan. Kita akan lebih menghargai proses dan tidak selalu merasa kurang.Â
Kita tidak akan pernah merasa gagal hanya karena seseorang berhasil memuat karyanya dalam suatu pameran sedangkan kita baru bisa memajang karya di dinding kamar.Â
Kita tidak akan merasa kalah hanya karena seorang teman berhasil menciptakan sebuah lagu yang begitu popular sedangkan tak ada satupun lagu yang sudah kita ciptakan yang berhasil meledak. Kita akan tetap merasa bahagia karena kita sadar bahwa apa yang kita lakukan adalah untuk diri sendiri, bukan untuk mengesani orang lain agar terlihat paling keren.
Coba kalian renungkan, masa kita tidak bangga dengan sepuluh karya yang berhasil kita ciptakan setelah melihat satu karya orang lain yang dirasa lebih baik hanya karena karya tersebut mendapat pengakuan dari banyak orang.Â
Pun jika karya kita diapresiasi oleh banyak orang, kita tidak akan memedulikan itu karena masih merasa ada orang lain yang mendapat lebih banyak pujian. Â Â
Ketidakpuasan akan selalu didapatkan jika apa yang kita lakukan hanya bertujuan untuk menyaingi seseorang, dan rasa bahagia pasti menyelimuti jika kita sadar bahwa sudah banyak hal yang berhasil diciptakan atau diraih dengan pengorbanan yang perih.Â
Percayalah, rasa bangga ketika berhasil meraih suatu pencapaian hanya akan muncul jika kita merapal betul-betul setiap perjalanan yang pernah dilalui.