Mohon tunggu...
hasran wirayudha
hasran wirayudha Mohon Tunggu... Wiraswasta - welcome to my imagination

orang kecil dengan cita-cita besar

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Malas Jalan Kaki Bikin BRT Tak Jadi Solusi

30 Januari 2019   10:21 Diperbarui: 30 Januari 2019   10:31 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bus rapid transit atau disingkat BRT merupakan salah satu moda transportasi publik yang sering kita temui di kota-kota besar seperti jakarta, surabaya, bandung, bekasi, bogor, jogja, dan kota lainnya.

BRT sendiri merupakan salah satu langkah pemerintah untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalanan kota contohnya saja transjakarta. ibu kota indonesia ini memang terkenal dengan kemacetannya yang bikin geleng-geleng kepala ditambah dengan prilaku berkendara yang sebagian masih belum taat aturan lalu lintas ikut menambah semrautnya jalanan ibu kota.

Transjakarta sendiri sudah berjalan beberapa tahun namun perkembangannya seperti jalan ditempat, jakarta tetap macet seperti biasanya, ini membuktikan kalau keberadaan transjakarta masih belum mampu menjadi solusi mengatasi kemacetan ibu kota, tetapi kita tidak bisa menyalahkan semua permasalahan ini pada transjakarta yang sudah berupaya meningkatkan pelayanannya.

Salah satau penyebab kenapa transjakarta masih belum maksimal karena memang dipengaruhi oleh budaya atau kebiasaan masyarakat indonesia saat ini dimana banyak orang malas jalan kaki bahkan untuk jarak yang tidak terlalu jauh. saya bukan orang jakarta tetapi cukup sering bepergian ke jakarta dan untuk transportasi dalam kota saya sering menggunakan jasa tarnsjakarta. selain ongkos yang murah juga lebih cepat sampai tujuan meskipun saya harus berjalan kaki cukup jauh dari terminal transjakarta.

Selama saya menggunakan transjakarta kebanyakan dari penumpangnya adalah bukan orang yang tinggal di jakarta, sedangkan orang yang tinggal di jakarta lebih banyak yang menggunakan kendaraan pribadi seperti motor atau mobil, mereka beralasan kalau pakai transjakarta itu ribet dan menyusahkan, setelah sampai terminal mereka harus berjalan kaki atau ojek/taksi untuk bisa mengantarkan mereka ke tempat tujuan mereka dan kalau dihitung-hitung memang akan lebih hemat kalau menggunakan kendaraan pribadi untuk rutinitas harian.

Selain jarak yang cukup jauh, juga karena faktor cuaca yang memang sangat terik membuat orang malas jalan kaki, belum lagi masalah keamanannya yang kadang bikin takut kena jambret, rampok, hipnotis, dan lainnya.

Setelah kita mengetahui apa saja penyebab transjakarta belum menjadi solusi kemacetan maka seharusnya pemerintah bisa melakukan pembenahan dengan tepat seperti berikut ini :

1. Menambah frekuensi bus transjakarta

Saya sering menemukan jalur busway itu kosong terlalu lama sehingga dimanfaatkan oleh oknum pelanggar lalu lintas untuk menerobos jalur busway untuk kepentingan pribadi. dengan manambah frekuensi transjakarta, diharapkan jalur busway selalu terpakai dan juga para penumpangnya tidak takut terlambat datang karena menunggu bus terlalu lama.

2. Menambah dan memperbaiki jalur pejalan kaki

Salah satu alasan orang malas naik busway karena mereka malas berjalan dari dan menuju terminal busway karena jalur pejalan kaki yang kurang bagus, untuk itu maka keberadaan jalur pejalan kaki menjadi  objek vital yang harus dibenahi dan harus strelil baik dari kendaraan bermotor atau pedagang kaki lima. dan yang lebih penting lagi jalur pejalan kaki harus tersedia perlindungan dari panasnya terik matahari seperti menanam  phon-pohon rindang di sepanjang jalur pejalan kaki atau menggunakan atap di jalur yang tidak memungkinkan menanam pohon. tujuannya adalah agar pejalan kaki tidak kepanasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun