hari ini pemerintah mengumumkan kenaikan BBM untuk yang ke sekian kalinya ditahun 2018 ini, semua jenis BBM mengalami kenaikan kecuali premium, pertalite, dan solar. sebetulnya semua jenis BBM mengalami kenaikan namun  kemudian melihat banyaknya tanggapan negatif terhadap kenaikan BBM jenis premium, pertalite, dan solar membuat pemerintah mengambil keputusan untuk menunda kenaikannya sampai nanti diadakan pembahasan kembali.
kenaikan harga bbm ini dipicu oleh naiknya harga minyak dunia dan bisa dibilang mencapai titik tertinggi tahun 2018, beberapa pengamat mengatakan bahwa kemungkinan besar harga minyak dunia akan mengalami penurunan disebabkan pasokan yang mulai membanjiri pasar, dan itulah alasan pemerintah untuk menahan kenaikan BBM bersubsidi.
bbm menjadi kebutuhan pokok yang sangat berpengaruh terhadap harga-harga barang dan jasa, kenaikan bbm dipastikan akan membuat inflasi dihampir semua jenis kebutuhan sehingga pemerintah tidak bisa asal-asalan menaikkan harga bbm bersubsidi ini.
sekedar informasi bahwa indonesia merupakan salah satu negara pengimpor minyak yang cukup besar untuk memenuhi kebutuhan bbm dalam negri yang jumlah terus meningkat setiap tahun. dari data kementrian esdm menyebutkan bahwa kebutuhan bbm indonesia berada di kisaran 1.3jutabarel/hari, sedangkan produksi dalam negri hanya berkisar 800rb barel/hari, artinya pemerintah harus impor sekitar 700rb barel/hari untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam negri.
jumlah impor minyak indonesia yang mencapai angka lebih dari 40% menyiratkan bahwa indonesia akan mengalami krisis bbm pada sekitaran tahun 2030 mendatang. padahal dulu indonesia menjadi salah satu negara penghasil minyak dunia namun seiring perkembangan zaman berangsur cadangan minyak indonesia semakin menipis dan diperkirakan akan habis pada tahun 2030.Â
jika cadangan minyak indonesia habis maka dengan terpaksa indonesia akan melakukan impor minyak sebesar 100% dan jumlah itu akan sangat memberatkan keuangan negara, selain itu dengan ketergantungan atas impor membuat indonesia rawan krisis, bisa dibayangkan jika harga bbm menjadi 100rb/liter, kemungkinan harga beras berada di kisaran 80rb-100rb/liter. belum lagi kebutuhan lainnya tentu akan ikut-ikutan naik.
untuk mencegah hal itu maka yang perlu dilakukan adalah bagaimana caranya mengurangi jumlah kebutuhan bbm dan itu harus segera dimulai seperti:
1. memaksimalkan transportasi umum
  yang selalu menjadi sorotan saat ini adalah belum maksimalnya transportasi umum baik secara kuantitas juga kualitas, orang akan enggan naik transportasi umum kalau fasilitasnya tidak baik. masih banyak titik-titik strategis belum terhubung dengan jalur transportasi umum sehingga ini akan menyulitkan akses. selain fasilitas yang lebih penting lagi adalah tingkat keamanannya.
2. mulai riset dan mengembangkan teknologi non bbm
  saat negara lain berlomba-lomba beralih dari bbm ke alternatif, indonesia masih berkutat dengan bbm, padahal saya yakin sdm kita mampu untuk menciptakan terobosan-terobosan non bbm, hanya saja saat ini energi alternatif itu masih mahal contohnya kendaraan listrik.