Mohon tunggu...
Jhon Sitorus
Jhon Sitorus Mohon Tunggu... Ilmuwan - Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Indonesia Maju

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Peran Ganda Ronaldo, Pemain Kunci Sekaligus Motivator

11 Juli 2016   05:26 Diperbarui: 11 Juli 2016   06:27 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampak Ronalod memberikan instruksi kepada rekan setimnya dari luar lapangan (Sumber: Goal.com).

Ada hal yang dikhwatirkan oleh rakyat Portugal pada menit ke 25 pertandingan final Piala Eropa 2016 di Stade De France. Ya, seluruh rakyat bahkan presiden Portugal sempat putus asa karena Ronaldo harus ditarik keluar akibat cedera serius pada otot paha bawah saat berbenturan dengan Dimitri Payet pada awal pertandingan. Alhasil, penikmat sepakbola terutama fans dan rakyat Portugal tidak bisa lagi melihat aksi Ronaldo membawa Portugal untuk berbicara lebih banyak di final ini.

Digantikan oleh Ricardo Quaresma, pelatih Portugal mengganti strategi dengan mengubah posisi Renato Sanchez menjadi pemain tengah untuk mengalirkan bola ke Luiz Nani, Quaresma, dan menyeimbangkan ke belakang ketika diserang. Awalnya Portugal terlihat kewalahan karena mental yang turun akibat cedera Ronaldo. Perlahan tapi pasti, Portugal bisa menyerang sekali-kali lewat serangan balik untuk menyeimbangi gempuran bertubi-tubi Antoine Griezman dkk.

Bagai kehilangan sosok pemimpin, meski ban kapten disematkan kepada mantan rekan setim Ronaldo ketika masih berseragam Manchester United, Luis Nani, sosok Ronaldo seakan tak tergantikan. Tetapi, ada hal unik yang patut diapresiasi. Setelah babak pertama, Ronaldo keluar dari ruang kesehatan dengan balutan perban di kaki paha bagian kiri. Dengan sedikit emosional, Ronaldo tampak memberikan semangat kepada rekan-rekan setimnya dari luar lapangan.

Orang mungkin bingung, siapa yang sebenarnya pelatih Portugal saat final tersebut, Ronaldo atau Fernando Santos? Tetapi yang pasti, kedua-duanya memberikan motivasi kepada sebelas pemain dilapangan. Fernando santos meracik strategi, Ronaldo memberikan semangat dan teriakan yang terkesan agar tidak menyerah sebelum mencetak gol.

Tak jarang Ronaldo mengintari area pelatih Portugal saat ada sesuatu yang salah dengan pemain Portugal. Meski kakinya masih pincang, tetapi Ronaldo tidak ingin ambil diam dengan situasi ini. Ronaldo tak ingin memori 2004 terulang kembali, kalah di final saat melawan Yunani. Ketika Portugal menuju babak ekstra time, Ronaldo adalah orang paling sibuk untuk memberikan semangat kepada semua rekan-rekan setimnya, bahkan Ronaldo juga memberikan tepukan ke punggung pelatih Portugal, Fernando Santos agar lebih semangat.

Usaha yang tak sia-sia, menit ke 109 melalui tendangan jarak jauh dari luar kotak penalty, penyerang Portugal, Eder melakukan sepakan mendatar ke arah kanan gawang Hugo Lioris, dan gol pun terjadi. Ronaldo berselebrasi, luar biasa, lebih dari apa yang diharapkan sebelumnya. Air matanya tampak membasahi pipinya, usahanya tidak sia-sia. Sebentar lagi harapannya tercapai untuk membahagiakan rakyat Portugal, cita-cita yang selama ini belum tercapai.

Usahanya tak berhenti disitu, masih ada 11 menit sisa waktu yang terlalu panjang untuk dipertahankan. Dengan emosional yang tinggi untuk mempertahankan kedudukan, Ronaldo selalu meneriaki Pepe agar bertahan, fokus, fokus, dan fokus. Eder juga tak luput dari usaha kerasnya untuk mengingatkan agar fokus sampai peluit panjang dibunyikan.

Peluit panjang dibunyikan, target tercapai. Ronaldo menangis, kali ini Ronaldo menangis karena bahagia, bukan menangis seperti tahun 2004 pada dua belas tahun silam karena kegagalan di final Piala Eropa Portugal. Ronaldo menangis, rakyat Portugal menangis suka cita, meski Ronaldo tak bisa berbuat banyak dilapangan, tetapi Ronaldo tetap tak mau diam di pinggir lapangan. Hadirnya Ronaldo di pinggir lapangan menjadi motivasi tersendiri bagi rekan-rekan setimnya untuk mencetak gol kemenangan, dan itu telah terjadi. Selamat kepada Ronaldo, menangislah karena usahamu tak sia-sia. Selamat kepada Portugal, sang raja eropa yang baru.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun