Wonogiri, 5 Februari 2025 -- Tidak semua ibu menyadari bahwa pola asuh yang mereka terapkan bisa berdampak jangka panjang pada tumbuh kembang anak. Di Desa Tegalharjo, masih banyak anak yang mengalami stunting, bukan hanya karena faktor ekonomi, tetapi juga karena kurangnya pemahaman orang tua tentang pola asuh dan gizi yang tepat.
Melihat kondisi ini, mahasiswa Tim 1 KKN Universitas Diponegoro dari Fakultas Kesehatan Masyarakat berinisiatif mengadakan program monodisiplin Edukasi Pola Asuh Anak. Kegiatan ini mengundang Ibu Posyandu dan Ibu Balita dari enam dusun di desa untuk bersama-sama belajar, berdiskusi, dan mencari solusi terbaik bagi tumbuh kembang anak-anak mereka.
Edukasi ini bukan hanya sekadar teori, tetapi juga ajakan bagi para ibu untuk lebih peduli terhadap kebutuhan nutrisi, stimulasi kognitif, hingga kebiasaan kecil yang sering dianggap remeh, seperti penggunaan popok yang benar. Sebab, membangun generasi yang sehat bukan sekadar tugas tenaga kesehatan, tetapi tanggung jawab bersama.
Diskusi Interaktif dan Studi Kasus
Melalui diskusi ini, para peserta saling berbagi pengalaman, bertukar ide, dan bersama-sama mencari solusi nyata yang bisa diterapkan di rumah. Tidak ada jawaban yang mutlak, tetapi dengan berbagi, para ibu mulai memahami bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi tantangan pola asuh dan ada banyak cara yang lebih baik untuk dilakukan.
Deklarasi Komitmen untuk Pola Asuh Positif
Komitmen ini diharapkan tidak berhenti di sini. Dengan edukasi yang berkelanjutan, para ibu dapat terus memperdalam pemahaman mereka, mengubah kebiasaan lama yang kurang tepat, dan akhirnya membantu mencegah stunting serta memastikan anak-anak mereka tumbuh dengan sehat dan optimal.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI