Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Nonverbal

8 Mei 2018   14:33 Diperbarui: 8 Mei 2018   14:49 3909
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: evand.com)

Dalam bisnis, mungkin kita masih belum lazim mendengar istilah komunikasi nonverbal. Apakah komunikasi nonverbal itu? Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi di mana pesan disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.

Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi "tidak menggunakan kata" dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.

Komunikasi nonverbal sangatlah penting dipahami karena sinyal nonverbal sendiri dalam komunikasi karena mampu memperkuat pesan verbal yang dibuat oleh seseorang dalam merespon lawan bicaranya atau orang sekitar. Komunikasi nonverbal sendiri dapat diartikan sebagai proses interpersonal untuk mengirimkan dan menerima informasi baik secara senagaja maupun tidak sengaja tana menggunakan bahasa atau tulisan. Biasanya komunikasi nonverbal sendiri dilakukan dalam bentuk gerakan yang memiliki makna.

Contohnya seperti kamu merasa risih dengan orang yang sedang merokok dekat  kamu, namun kamu merasa enggan dan tak enak untuk menegurnya, disini bentuk komunikasi nonverbal dapat dilihat dengan pergerakan tubuh kita yang menghindari orang tersebut, atau bisa dengan batuk dan menutup hidung. Secara tidak langsung bisa orang yang dituju akan menyadarinya bahwa kamu risih dengan asap rokok tersebut. Terdapat enam jenis sinyal non verbal yang dapat dipelajari, yaitu :

  1. Raut wajah. Sebagai kendaraan utama untuk mengekspresikan emosi seseorang dan mampu menunjukkan identitas seseorang.
  2. Gesture & postur. Cara memposisikan dan memindahkan tubuh anda untuk mengekspresikan dirianda saat berkomunikasi.
  3. Karkteristik vocal. Suara mampu membawa pesan yang disengaja maupun tidak disengaja
  4. Penampilan pribadi. Penampilan fisik akan direspon oleh orang lain maka perlulah diperhatikan.
  5. Menyentuh. Sentuhan merupakan cara penting untuk menyampaikan sesuatu.
  6. Ruang dan waktu. Digunakan untuk menegaskan otoritas, menyiratkan keintiman, dan mengirimkan pesan nonverbal lainnya.

MENGGUNAKAN KOMUNIKASI NONVERBAL SECARA EFEKTIF

Memperhatikan isyarat nonverbal membuat Anda menjadi pembicara dan pendengar yang lebih baik.  Dengan menguasanya Anda mampu merasakan manfaat dari komunikasi nonverbal sendiri yaitu untuk mengirimkan makna melalui penguatan, berlawanan dengan komunikasi verbal, serta mengganti lambang -- lambang verbal. Komunikasi verbal juga digunakan untuk mempengaruhi seseorang dan mengatur alur waktu percakapan.

Dalam menggunakan komunikasi nonverbal secara efektif sendiri haruslah memperhatikan dan menekankan isyarat nonverbal dan sinyal nonverbalnya. Sehubungan dengan hal tersebut, cara paling efektif untuk mengekspresikan komunikasi non verbal adalah dengan cara sesuaikan isyarat nonverbal dengan situasi yang terjadi dan juga sesuaikan sinyal nonverbal yang kita isyaratkan kepada orang lain.

Contohnya ketika karyawan datang dan berbicara kepada atasannya mengenai kenaikan gaji, maka sebagai atasan Anda harus menyesuaikan isyarat nonverbal. Jika tidak mampu memberikan kenaikan gaji maka jujur dalam mengekspresikannya, dan sebaliknya jangan terlalu tertarik dengan apa yang karyawan katakan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun